SportFEAT.COM - Pembalap Italia Andrea Dovizioso masih menyimpan rasa kesal kepada Yamaha gara-gara Valentino Rossi.
Andrea Dovizioso tercatat pernah membela Yamaha tepatnya bersama tim satelit Tech3.
Momen tersebut terjadi selama dua musim tepatnya pada 2011-2012 usai terdepak dari Repsol Honda.
Meski demikian, Andrea Dovizioso ternyata menyimpan rasa kecewa terhadap Yamaha.
Baca Juga: Bukan Juara Dunia, Ini Target Utama Joan Mir untuk MotoGP 2021
Kejadian itu bermula di akhir MotoGP 2012 atau jelang bergulirnya balapan MotoGP 2013.
"Satu-satunya momen yang menyebalkan buat saya adalah, di tahun itu, saya punya capaian bagus dan menjadi yang kedua terbaik di Yamaha," kata Dovizioso.
"Jorge (Lorenzo) adalah yang terbaik (juara dunia 2012),” lanjutnya, seperti dikutip SportFeat.com dari Corsedimoto.
Dovizioso sebenarnya mencatat prestasi yang tak cukup buruk dengan mampu naik podium sebanyak enam kali.
Pada klasemen akhir, Dovizioso menghuni peringkat empat dengan nilai 228.
Pencapaian tersebut menjadikan Dovizioso sebagai pembalap terbaik kedua Yamaha di belakang Jorge Lorenzo yang keluar sebagai juara dunia.
Maka tak heran, jika di akhir musim MotoGP 2012 Andrea Dovizioso berharap dipromosikan ke tim pabrikan Yamaha.
Baca Juga: Alex Rins Rebut Gelar Juara Dunia MotoGP 2021 dari Tangan Rekan Setimnya
Namun yang didapatkan justru sebaliknya. Pabrikan Iwata itu malah memboyong Valentino Rossi yang sebelumnya tampil buruk bersama Ducati.
“Karena itu, normal jika saya ingin bergabung dengan tim pabrikan setahun kemudian," kenang rider yang akrab disapa Dovi tersebut.
"Namun, kondisinya tidak memungkinkan Setelah dua tahun bersama Ducati, Valentino memutuskan kembali ke Yamaha, yang menyambutnya tanpa berpikir panjang,"
"Itu satu-satunya momen yang menyebalkan,” tuturnya menimpali.
Kecewa dengan sikap Yamaha, Andrea Dovizioso memutuskan untuk menerima pinangan Ducati pada 2013 lalu.
Kepercayaan itu pun tak disia-siakan rider 35 tahun tersebut.
Dovizioso menjadi pembalap kedua yang menyumbangkan gelar terbanyak untuk pabrikan Italia setelah Casey Stoner dengan 14 kemenangan.
Baca Juga: Meski Sembuh dari Cedera, Marc Marquez Menderita Seperti Jorge Lorenzo
Sayangnya, rider kelahiran Italia tersebut selalu gagal memperebutkan gelar juara dunia.
Prestasi terbaiknya adalah menjadi runner-up selama tiga musim beruntun dari 2017 hingga 2019 lalu.