Find Us On Social Media :

2 Kalimat Sakti dari Pelatih yang Sukses Bikin Greysia Polii Bangkit Atasi Kelemahan Terbesar

Coach Eng Hian bersama Greysia/Apriyani dalam turnamen beberapa tahun yang lalu.

SportFEAT.com - Greysia Polii mengungkap 2 kalimat sakti dari sang pelatih yang membuatnya bangkit dan berhasil mengatasi kelemahan terbesarnya selama bertahun-tahun.

Keberhasilan Greysia Polii bersama Apriyani Rahayu di Yonex Thailand Open 2021 turut membuatnya disorot.

Bagaimana tidak, berkat kemenangannya di ajang BWF World Tour Super 1000 itu, nama Greysia Polii ikut masuk dalam sejarah bulu tangkis dunia.

Greysia berhasil menjadi satu-satunya pebulu tangkis  yang mampu memenangi 4 gelar juara Thailand Open dalam sejarah BWF.

Kemenangan perdana didapat Greysia pada 2013 tatkala ia masih berpasangan dengan Nitya Krishinda Maheswari.

Baca Juga: Keberadaan Pelatih Indonesia di Luar Negeri Bikin Persaingan Bulu Tangkis Dunia Makin Panas

Sedangkan 2 titel lainnya diraih bersama Apriyani Rahayu pada 2017 dan 2018.

Perhatian yang tertuju pada Greysia setelah memenangi Thailand Open kemarin juga tidak lepas dari pembicaraan seputar sisi lemahnya.

Selama ini, Greysia cukup kesulitan dengan cara servis backhand yang sebenarnya menjadi modal utama para pemain ganda.

Diberitakan Sportfeat,com sebelummya, Greysia telah mengungkapkan bahwa kesulitan yang ia alami itu terjadi setelah ia mengalami cedera pada 2011 silam.

"Bahu saya cedera patah pada tahun 2011. Sejak itu saya tidak bisa mendapatkan servis backhand yang bagus lagi," kata Greysia kepada BWF.

Selama 10 tahun berjalan, servis menjadi kelemahan terbesar Greysia.

Baca Juga: Akhirnya Ketahuan, Penyebab Servis Greysia Polii Jadi Bulan-bulanan Lawan Sampai Bikin Frustrasi

Servsi pemain 30 tahun itu sering menjadi titik lemah yang menjadi sasaran empuk bagi lawan untuk mendulang poin.

Servis backhand yang ia lakukan kerap tanggung. Padahal, sejatinya servis di permainan ganda merupakan modal utama.

Namun sejak tahun lalu, ada perubahan yang mulai ditampakkan Greysia.

Ia tak lagi sering menggunakan servis backhand, melainkan lebih sering memberanikan diri menerapkan servis forehand.

Baca Juga: Dijuluki The Babies hingga Penerus Marcus/Kevin, Begini Respons Leo/Daniel

Perubahan yang dilakukan Greysia itu tidak diraih dalam waktu singkat. Greysia sempat frustrasi dan merasa konyol karena tak bisa melakukan servis dengan baik.

"Saya merasa bodoh, saya selalu frutrasi dengan kelemahan saya di servis ini," ungkap Greysia.

Perlahan, Greysia berusaha bangkit untuk mengatasi kelemahannya itu.

Rupanya, kebangkitan Greysia tidak terlepas dari kalimat sakti dari sang pelatih yang berhasil membuatnya kembali percaya diri dan mampu menutupi kekurangannya.

"Pelatih saya bilang, bahwa yang penting adalah poinnya, bukan cara servisnya," kenang Greysia.

"Jadi sejak itu, saya mengubah cara servis saya, dari backhand ke forehand. Itu saya terapkan sejak Malaysia Masters 2020 lalu," kata dia.

Greysia menyadari banyak lawan yang terus mencecarnya karena memiliki sisi kelemahan yang sangat terekspos dan mudah diketahui. Tetapi, sekali lagi, ia terus kembali teringat pada kalimat sang pelatih.

"Pelatih bilang, bahwa saya tidak perlu mempedulikan omongan orang atau lawan-lawan saya soal kelemahan saya ini," kata Greysia.

"Saya hanya perlu memikirkan bagaimana mencari poin (dengan servis forehand) dan itu terbukti berhasil," kata dia lagi.

Baca Juga: Kelemahan Anthony Ginting dan Jonatan Christie Akan Dimusnahkan dalam Sebulan Sebelum ke All England Open 2021

Meski telah menemukan cara untuk mengatasi kelemahannya, Greysia sangat menyadari bahwa ia masih terus belajar.

"Ini menjadi PR buat saya. Kebanyakan pemain yang sudha veteran akan menggunakan cara servis forehand seperti ini. jadi saya akan mengamati mereka, dan menajamkan servis saya," ucap Greysia.

"Saya sudah merasa nyaman dengan servis itu, tetapi saya harus tetap berlatih untuk mendapatkan servis yang bagus," pungkasnya.