Find Us On Social Media :

Tekanan Jantung Tinggi, Ini Cara Takaaki Nakagami Balapan di MotoGP 2021

Tekanan jantung tinggi, ini cara Takaaki Nakagami balapan di MotoGP 2021.

SportFEAT.com – Takaaki Nakagami menjelaskan cara agar tetap fokus, dan konsentrasi saat balapan dengan tekanan jantung yang tinggi

Pembalap LCR Honda, Takaaki Nakagami memiliki cara tersendiri untuk meraih performa terbaik saat menjalani balapan.

Penampilan Takaaki Nakagami di musim 2020 cukup memberikan kejutan.

Takaaki menjadi pembalap Jepang pertama yang berhasil meraih pole position untuk pertama kalinya sejak 2004.

MotoGP 2020 menjadi pencapaian terbesar Nakagami di arena balap roda dua itu.

Baca Juga: Senjata Baru Takaaki Nakagami Bikin Dia Makin Menggila di MotoGP 2021

Namun ia menyebutkan masih memiliki beberapa masalah yang membuatnya tampil kurang maksimal.

Seperti di seri Aragon, Taka berhasil memimpin sementara balapan namun karena kesalahannya ia justru terjatuh dari motornya.

Taka merasa tidak bisa mengendalikan dirinya karena merasa terdapat tekanan di tubuhnya.

"Tentu saja, musim lalu adalah musim yang bagus untuk saya, tapi di sisi lain, sayangnya saya tidak bisa mengendalikan diri karena tekanan," ujar Taka dilansir SportFEAT.com dari crash.net.

Dalam seri Aragon itu, Taka sudah melakukan semaksimal mungkin dan meminimalisir kesalahan.

Namun ia merasa terlalu bersemangat bisa memimpin  balapan, hingga melakukan kesalahan bodoh.

"Tentu saja momen itu sangat mengecewakan, karena semua orang tahu saya bisa berjuang untuk kemenangan, tapi setelah 20 detik saya berada di gravel,” tambahnya.

Baca Juga: Punya Api di Mata, Ini Strategi yang Bisa Bikin Maverick Vinales Makin Gacor di MotoGP 2021  

Akibat permasalahannya tersebut Taka sebenarnya ingin mengikuti jejak Fabio Quartararo yang menggunakan jasa psikolog.

Namun Taka masih ingin berusaha menyesuaikan diri dengan situasi stres yang tinggi.

"Saya tahu Fabio Quartararo bekerja dengan pelatih mental. Tapi saya tidak seperti dia. Saya telah melakukan strategi yang sedikit berbeda dalam latihan," ujar pembalap Jepang itu.

Taka menyebutkan strategi yang berbeda yaitu dengan berbagai metode latihan.

Pembalap Jepang itu berlatih menggunakan sepeda di dalam maupun luar ruangan.

Ia ingin menghasilkan tekanan jantung yang tinggi hingga membuatnya tetap berkonsentrasi sehingga tidak membuat kesalahan seperti di Aragon.

" Sungguh latihan yang sangat berat untuk menghasilkan detak jantung maksimum, 180-185, kemudian mempertahankan detak jantung maksimum dan tidak kehilangan konsentrasi,” lanjutnya.

Menurutnya dalam tekanan jantung 180-185 orang akan mengatur kembali nafasnya, namun Taka ingin mempertahankan tekanan itu untuk menjaga konsentrasi, fokus dan kepercayaan dirinya.

Baca Juga: Marquez dan Rossi Lewat, Ini 5 Pembalap yang Tampil Trengginas pada MotoGP 2021

"Musim lalu tidak mengapa membuat kesalahan, tapi musim ini kami tidak bisa,"

Taka sudah melakukan evaluasi dari kesalahan yang telah dibuatnya, dan telah menemukan solusi.

Di musim MotoGP 2021, pembalap LCR Honda Castrol ini ingin menjadi juara dunia MotoGP.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)