Find Us On Social Media :

Valentino Rossi Pergi, Perang Internal sekaligus Periode Emas Yamaha di MotoGP Siap Meledak Lagi

Maverick Vinales (kanan) dan Fabio Quartaro (kiri) akui kemapuan Cal Crutchlow.

SportFEAT.com - Hengkangnya Valentino Rossi dari Monster Energy Yamaha bisa memicu perang internal Yamaha sekaligus periode emas mereka di ranah MotoGP.

Meski Valentino Rossi pergi dari Monster Energy Yamaha, faktanya ia bisa memicu dua hal di garasi tim pabrikan Jepang itu.

Lengsernya Valentino Rossi di MotoGP 2021 membuat ia bisa meninggalkan sebuah warisan di paddock Yamaha.

Di satu sisi, Rossi bisa membuat adanya perang internal baru di tubuh Yamaha antara Maverick Vinales dan Fabio Quartararo.

Baca Juga: Kekhawatiran Besar Muncul dari Mulut Marc Marquez saat Ditanya Kapan Comeback di MotoGP

Dua pembalap berdarah muda itu bisa saling berperang dalam rangka memerebutkan titel juara dunia bagi Yamaha.

Namun, perang internal itu sekaligus bisa memicu kebangkitan Yamaha.

Periode emas Yamaha di MotoGP layaknya rivalitas Valentino Rossi dengan Jorge Lorenzo pun bisa saja kembali terjadi.

Maverick Vinales sendiri mengaku tidak ingin ada perbedaan pembalap nomor satu-dua di Yamaha.

Namun, ia tak memungkiri jika senang kini menjadi sosok yang lebih senior dan bisa bersaing dengan pembalap seumuran seperti Quartararo.

Baca Juga: Cerita Pesepak Bola Bertangan Satu yang Gemparkan 50 Ribu Penonton Sebelas Tahun Silam

"Sepertinya saya yang senior, rasanya saya memiliki porsi lebih banyak di tim," ucap Maverick Vinales dikutip Sportfeat dari Corse di Moto.

"Situasi ini saya sukai, karena membuat saya termotivasi ekstra. Karena saya tahu saya bisa memimpin tim Yamaha dan saya tahu apa yang dapat kami lakukan sebagai rekan setim," imbuhnya.

Sementara itu, Fabio Quartararo pun merasa tertantang dengan petualangan barunya di Monster Eneergy Yamaha per musim ini.

Baca Juga: Mantan Manajer Dani Pedrosa Bocorkan Kondisi Marc Marquez, Siap Comeback?

Pembalap 21 tahun asal Prancis itu menghormati Vinales sebagai sosok yang lebih senior darinya.

Namun, peraih Rookie of the Year 2019 itu sangat berharap bisa menjadi 'Jorge Lorenzo', yang bisa menyaingi Vinales.

"Saya berharap bisa jadi seperti Jorge (di Yamaha)," ucap Fabio Quartararo.

Persaingan Valentino Rossi-Jorge Lorenzo cukup sengit di era 2008-2010 silam.

Keduanya dikenal sangat menjunjung tinggi rasa gengsi meski sama-sama bernaung di tim FIAT Yamaha saat itu.

Bahkan, sengitnya persaingan Rossi-Lorenzo inilah yang sempat melahirkan tembok pembatas di garasi Yamaha selama bertahun-tahun.

Yamaha sendiri pun sudah cukup lama tidak kembali mencicipi gelar juara dunia.

Terakhir kali mereka meraihnya lewat Jorge Lorenzo di musim 2015, itupun masih diselingi dengan dominasi Marc Marquez bersama Repsol Honda sejak 2013.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom)