SportFEAT.COM - Petarung legendaris MMA, Ben Aksren, mempunyai penilaian tersendiri setelah melihat Conor McGregor dipukul KO Dustin Poirier.
Kekalahan dari Dustin Poirier dalam UFC 257 ternyata berdampak besar bagi Conor McGregor.
Seperti yang diketahui, petarung berjuluk The Notorious itu tumbang lewat KO pada ronde kedua dari Poirier.
Baca Juga: Petarung Kelas Ringan UFC Sebut Khabib Nurmagomedov Terlalu Banyak Drama
Hasil itu sekaligus membuat Poirier berhasil membalaskan dendam tujuh tahun silam yang kebetulan juga sempat dipukul KO oleh McGregor di ronde kedua.
Juaara dunia kelas ringan UFC, Khabib Nurmagomedov menilai McGregor telah habis setelah mengalami kekalahan.
"Tidak pernah. Tidak mungkin seseorang bisa mencapai masa keemasan untuk kedua kali," ucap Khabib, seperti dilansir SportFeat.com dari Mirror.
"Saya tidak hanya berbicara tentang dia. Yang saya maksud adalah seorang individu tidak akan mempunyai masa jaya dua kali," tuturnya menambahkan.
Senada dengan pernyataan Khabib, petarung legendaris MMA Ben Aksren juga menilai McGregor telah banyak berubah.
Hal itu tak terlepas dari kepribadian petarung berusia 33 tahun tersebut berubah menjadi sosok lebih baik.
Askren mencontohkan kemenangan McGregor atas Poirier di pertemuan pertama sebagai bukti.
Baca Juga: Conor McGregor Cuma Jadi Samsak, Petarung Kelas Ringan UFC Sudah Tak Sabar Tambah Luka The Notorious
Saat itu, McGregor kerap melontarkan kalimat-kalimat kasar yang tentu membuaf kuping lawan kepanasan.
Mulai caci maki hingga hinaan menyasar ke masalah yang sensitif keluar dari mulut McGregor untuk mengacaukan mental Poirier.
Akan tetapi, hal tersebut tak muncul di bentrokan kedua mereka yang berlangsung Januari 2021 lalu.
Alih-alih memunculkan tensi panas, McGregor dan Poirier kompak memamerkan gestur persahabatan sebelum duel.
"Conor ketika tanpa kalimat hinaannya tidak lagi mengesankan," kata Askren dalam podcast Real Quick, dikutip dari MMAnews.com.
"Saya pikir jika Anda melihat pertarungan melawan Poirier yang pertama, Conor benar-benar membuatnya kesal, kan?"
"Poirier kemudian bertindak berlebihan, bertarung terlalu keras, dan boom, akhirnya kalah.
Baca Juga: Drama Pecah Ketuban Awali Kehidupan Petarung MMA Bertangan Satu yang Juga Putra Legenda Chelsea
Mantan juara One Championship itu lantas mengenang pertandingan McGregor melawan Jose Aldo yang kasusnya mirip dengan Dustin Poirier.
"Begitu pula saat melawan Jose Aldo, Conor membuatnya marah, Aldo menyerang duluan, dan boom, akhirnya kalah," sambung Aksren.
Rentetan fakta di atas semakin membuat Ben Askern yakin bahwa Conor McGregor telah kehilangan kesaktiannya.
"Sekarang dalam beberapa pertarungan terakhir, dia terlihat lebih baik, bahagia, dewasa," ujar Askren menambahkan.
"Dia bukan Conor yang sama seperti yang Anda lihat lima tahun lalu. Ada hal-hal lain yang juga berubah darinya."
"Namun, menurut saya Conor tanpa kalimat hinaannya adalah Conor yang kurang mengesankan," pungkasnya.
Terlepas dari itu, Conor McGregor tak bisa dilepaskan dari daftar pemain elite UFC.
Baca Juga: Nyaris Tak Pernah Layangkan Bogem, Begini Siasat Petarung MMA Bertangan Satu Bikin Lawan KO
Petarung asal Republik Irlandia itu tercatat pernah memenangi dua kelas berbeda yakni bulu dan kelas ringan.
McGregor juga sempat memuncaki daftar pound-to-pound alias petarung terbaik di semua kelas.