SportFEAT.com - Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin sudah punya taktik tersendiri jika menghadapi lawan tertentu mengacu pada adopsi mereka terhadap gaya permainan Marcus/Kevin dan Ahsan/Hendra.
Ganda putra Indonesia, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin menjadi harapan baru bagi bulu tangkis Tanah Air.
Sejak mentas di level senior pada 2020 lalu, performa Leo/Daniel kian disorot.
Utamanya ketika mereka sukses membuat kejutan besar di turnamen seri leg Asia, di Thailand paa Januari 2021 kemarin.
Baca Juga: All England Open 2021 - Anthony Ginting dan Jonatan Christie Bikin Pusing sang Pelatih
Leo/Daniel berhasil mencapai semifinal Yonex Thailand Open 2021 dengan menumbangkan unggulan sekaligus senior mereka sendiri Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Secara keseluruhan, penampilan mereka juga berhasil mencuri perhatian tatkala menumbangkan Marcus Ellis/Chris Langridge (Inggris) serta KimAstrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark).
Bersinarnya penampilan mereka di Thailand membuat Leo/Daniel tentu semakin diwaspadai lawan-lawannya.
Juara Dunia Junior 2019 itu pun sudah memiliki bekal khusus jika menghadapi lawan tertentu.
Leo/Daniel mengaku tengah berusaha menyerap ilmu-ilmu penting dari para senior mereka seperti Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo serta Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Seperti diketahui, Marcus/Kevin dan Ahsan/Hendra merupakan dua ganda putra terbaik Indonesia sekaligus dunia.
Baca Juga: Leo/Daniel Serap Ilmu Penting, Bakal Adopsi Gaya Main Marcus/Kevin dan Ahsan/Hendra
"Kalau dari Ahsan/Hendra, kami pengen belajar banyak soal ketenangan di lapangan dan permainan halusnya. Kalau dari Marcus/Kevin, pukulan cepatnya, servis dan pukulan pembukaannya yang ingin kami tiru," ujar Daniel Marthin dalam Video Teleconference Zoom yang diadakan PBSI.
Leo/Daniel pun sudah hafal betul bagaimana permainan Marcus/Kevin dan Ahsan/Hendra.
Baca Juga: Swiss Open 2021 - Satu Hal Ini Jadi Masalah Sekaligus Kesulitan Ruselli Hartawan
Mereka menilai pola main The Minions kemungkinan akan mereka terapkan ketika menghadapi lawan-lawan Eropa.
Sedangkan ketika berhadapan dengan lawan pemain Jepang yang ulet, Leo/Daniel ingin mengadopsi gaya main Ahsan/Hendra.
"Kalau main lawan teman sendiri atau pemain jepang, mungkin bisa memainkan gayanya Hendra/Ahsan yang kalem dan tenang," ujar Leo.
"Tapi kalau lawan pemain Eropa, mungkin kami akan memainkan gayanya Kevin/Marcus," imbuhnya.
Leo/Daniel sendiri sangat bersyukur memiliki senior-senior yang bisa dijadikan panutan sekelas Marcus/Kevin dan Ahsan/Hendra.
Ganda putra yang kini bertengger di peringkat 35 dunia itu bercita-cita bisa mengikuti kesuksesan senior mereka.
"Pelajaran yang bisa kami ambil sih banyak banget ya selama delapan bulan terakhir. Latihan sama mereka (senior) tuh jadi terpacu banget motivasinya," ungkap Leo.
"Ya pokoknya harus bisa mengikuti jejaknya mereka-mereka lah,” kata Leo lagi.