Find Us On Social Media :

Kabar Lindaweni Fanetri, Tunggal Putri Indonesia yang Permalukan Tai Tzu Ying di Kejuaraan Dunia

Pebulu tangkis putri Indonesia, Lindaweni Fanetri, mendapat arahan dari pelatih saat berlaga di Indo

SportFEAT.com - Kabar terbaru Lindaweni Fanetri, eks tunggal putri Indonesia yang pernah permalukan ratu bulu tangkis dunia, Tai Tzu Ying di Kejuaraan Dunia.

Lindaweni Fanetri menjadi salah satu tunggal putri Indonesia yang pernah jadi tumpuan Tanah Air.

Saat masih aktif bermain, Lindaweni Fanetri diorbitkan sebagai tunggal putri utama Indonesia di periode 2013-2015.

Karier Lindaweni Fanetri memang tidak begitu lama di kancah bulu tangkis dunia.

Namun, jika menengok daftar riwayat berbagai pertandingannya, terselip fakta menarik yang bisa membuat publik Indonesia bangga pernah memiliki sosok Lindaweni Fanetri.

Baca Juga: Nasionalisme Tinggi Herry IP Tepiskan Rayuan Maut Melatih Negara Lain

Lindaweni Fanetri mungkin tidak setenar Maria Kristin Yulianti yang menggondol perunggu Olimpaide Beijing 2008 atau bahkan legenda tunggal putri Indonesia, Susy Susanti yang memenangkan medali emas Olimpaide Barcelona 1992.

Akan tetapi, perempuan 31 tahun itu memiliki rekam jejak pertandingan yang terbilang mengesankan. Ia pernah menjadi tunggal putri peringkat 11 dunia pada 2013 silam.

Salah satu hal yang membuat nama Lindaweni sering diingat ialah kesuksesannya di ajang Kejuaraan Dunia pada tahun 2015 silam di Jakarta.

Di ajang prestisius tersebut, Lindaweni berhasil melesat ke babak semifinal alias mengunci raihan medali perunggu.

Keberhasilannya memijak babak 4 besar itu pun diraih dengan begitu fenomenal. Pasalnya, Lindaweni mampu mempermalukan ratu bulu tangkis dunia saat ini, Tai Tzu Ying di hadapan publik Istora Senayan.

Lindaweni yang sudah tertinggal 14-20 dan nyaris kalah, secara heroik mampu bangkit dan meraih 8 poin beruntun hingga membalikan keadaan.

Baca Juga: Swiss Open 2021 - Kalimat Sakti Coach Naga Air Bangkitkan Pram/Yere hingga Sukses Balaskan Dendam

Ia menang melalui epic comeback dan sukses memulangkan wakil Taiwan itu dengan skor akhir 14-21, 22-20, 21-12.

Di babak semifinal Kejuaraan Dunia 2015, Lindaweni kalah dari Saina Nehwal (India) dengan skor 17-21, 17-21. Namun prestasinya saat itu tetap bsia membuat Indonesia berbangga.

Lindaweni mampu berjajar di podium Kejuaraan Dunia 2015 bersama Carolina Marin (emas), Saina Nehwal (perak) serta Sung Ji-hyun (perak). Hingga saat ini belum ada lagi tunggal putri Indonesia yang menyamai prestasi Lindaweni itu.

Baca Juga: Swiss Open 2021 – Siap Ketemu Shesar Hiren Rhustavito, Viktor Axelsen Latihan Khusus

Satu tahun kemudian, Lindaweni Fanetri memutuskan gantung raket. Alasan utamanya ialah ingin fokus kuliah.

Selain fokus kuliah, Lindaweni juga mengaku sudah cukup lama menggeluti bidang olahraga dan ia menemukan passion baru di dunia bisnis.

Salah satu bisnis yang ia geluti adalah bisnis kuliner, tepatnya minuman kopi.

"Bisnis itu seru, saya jadi merasakan up and down-nya. Saya sendiri mulai berbisnis sejak Juli 2019," ujar Lindaweni saat pernah diwawancarai Badminton Indonesia.

"Saya juga jadi bisa minum kopi. Kalau dulu kan waktu jadi atlet, minum kopi harus dibatasi, nggak boleh banyak-banyak," imbuhnya.

Saat ini, Linda mengaku sudah jarang bermain bulu tangkis. Namun, demi kesehatannya, ia tetap menjalankan olahraga seperti renang dan jogging.

Baca Juga: Terungkap! Coach Naga Api Bocorkan Ganda Putra yang Jadi Suksesor Marcus/Kevin

"Sekarang sih sudah nggak ngikutin perkembangan bulu tangkis, tapi masih sering lihat update lewat media sosial," ujarnya.

"Kadang saya juga kangen main bulu tangkis, dan masih sering kumpul sama teman-teman mantan atlet seperti Nitya (Krishinda Maheswari) dan Rizki (Amelia Pradipta)," imbuhnya.

Selain pernah menumbangkan Tai Tzu Ying, faktanya Lindaweni Fanetri juga pernah sukses menyungkurkan tunggal putri top dunia lainnya saat ini seperti Carolina Marin dan PV Sindhu.

Baca Juga: Swiss Open 2021 – Siap Ketemu Shesar Hiren Rhustavito, Viktor Axelsen Latihan Khusus

Carolina Marin pernah dikalahkan Lindaweni 2 gim langsung tatkala kedua pemain bertemu di babak kedua Swiss Open 2011.

Sedangkan PV Sindhu, sukses dijungkalkan Lindaweni di hadapan publik India pada final India Grand Prix Gold 2012.

Saat itu Lindaweni berhasil menjadi juara India Grand Prix Gold 2012 usai menang dengan skor 21-16, 18-21, 21-18.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom)