Find Us On Social Media :

Terungkap Motif Terselubung BAM Andalkan Pemain Bau Kencur di Beberapa Turnamen Terakhir

Pasangan ganda putri Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan memberi kejutan di Swiss Open 2021.

SportFEAT.COM - Asosiasi Badminton Malaysia (BAM) mempunyai alasan khusus mengapa menurunkan banyak pemain muda akhir-akhir ini.

BAM diketahui banyak menurunkan pemain muda dalam beberapa turnamen terakhir yang diikutinya.

Di sektor ganda putra ada Low Hang Yee/Ng Nge Cheong.

Dari nomor ganda putri terdapat pasangan muda Pearly Than/Muralitharan Thinaah, Teoh Mei Xing/Yap Ling.

Baca Juga: Drawing All England Open 2021 - Anthony Ginting Jumpa Wakil Prancis, Jonatan Chrstie Tantang Bocah Ajaib Thailand

Beralih ke sektor ganda campuran, terdapat dua pasangan muda yakni Hoo Pang Ron/Cheah Yee See dan Chen Tang Jei/Peck Yen Wei.

Dari banyaknya pemain muda yang diturunkan di turnamen leg Asia dan Swiss Open 2021 kemarin, Malaysia mendapatkan prestasi terbaik dari sektor ganda putri.

Adalah Pearly Tan/Muralitharan Thinaah yang berhasil menjadi juara di Swiss Open 2021 akhir pekan lalu.

Pearly/Thinaah berhasil menggondol gelar setelah di partai final mengalahkan duet kakak-beradik Bulgaria Gabriela Stoeva/Stefani Stoeva.

Presiden BAM, Tan Sri Mohamad Norza Zakaria pun merasa gembira dengan pencapaian para pemain muda di empat turnamen yang telah bergulir pada 2021 ini.

"Bagi saya, apa pun pendekatan kami ... pertama-tama, kami berhasil mengandalkan pemain cadangan kami, itu fakta," kata Norza.

"Jika kita melihat SEA Games Filipina 2019, kita mengukir sejarah karena kita memenangkan tiga medali emas dalam 40 tahun.

"Kami memiliki Lee Zii Jia, Aaron Chia-Soh Wooi Yik, S Kisona pada saat itu," lanjutnya, seperti dikutip SportFeat.com dari Berita Harian.

Baca Juga: Drawing All England Open 2021 - Anthony Ginting Jumpa Wakil Prancis, Jonatan Chrstie Tantang Bocah Ajaib Thailand

Norza Zakaria menjelaskan strategi menurunkan banyak pemain muda dilakukan untuk sebuah misi penting.

Ia berharap para pemain muda ini dapat menjadi tumpuan di Olimpiade Paris 2024 mendatang.

"Jadi, proses untuk mengandalkan para pemain cadangan sudah ada dan sekali di (turnamen) Thailand -setelah kami mengevaluasi kembali kinerja para pemain," ucap Norza.

"Tidak hanya karena penampilan mereka di Thailand tetapi evaluasi ulang telah dilakukan,"

"Karena yang paling penting karena Olimpiade dipindahkan setahun, jadi kami waktu yang singkat, hanya tiga tahun sebelum Paris 2024," tambahnya.

Oleh sebab itu, orang nomor satu BAM tersebut memutuskan untuk mengambil langkah dengan mengandalkan pemain muda.

"Karena itu, tim muda ini perlu segera direstrukturisasi. Saat dilakukan restrukturisasi, sudah dihasilkan dua mesin," ucap Norza.

Baca Juga: Evaluasi Swiss Open 2021 - Fisik dan Teknik Shesar Hiren Rhustavito Mantap, tapi...

"Yang pertama adalah mesin independen yang profesional dan BAM yang merupakan tim muda," ucapnya melanjutkan.

Di sisi lain, pada pertengahan Februari lalu, BAM membuat kejutan dengan mencoret lima pemain senior.

Mereka adalah Vivian Hoo, Goh Soon Huat, Shevon Lai Jemie, Soniia Cheah dan Lai Pei Jing.