Find Us On Social Media :

Tunggal Putri Indonesia Rapuh Akibat 3 'Penyakit Kronis' Ini

Rionny Mainaky saat memberikan arahan kepada Ruselli Hartawan pada partai keempat cabor bulu tangkis beregu SEA Games 2019 antara Indonesia versus Vietnam, di Muntinlupa Sports Complex, Filipina, Minggu (1/12/2019).

SportFEAT.com - Rionny Mainaku menyebut 3 kelemahan dasar yang membuat tunggal putri Indonesia rapuh dan kalah saing dengan negara lain.

Rionny Mainaky mengevaluasi progres sektor tunggal putri Indonesia.

Sejak kembali dari Jepang, Rionny Mainaky ditunjuk sebagai pelatih tunggal putri PBSI.

Adapun mulai tahun ini, Rionny menjabat sebagai Kabid Binpres PBSI -menggantikan Susy Susanti-. Namun ia juga masih memegang jabatan pelatih tunggal putri.

Baca Juga: All England Open 2021 - Praveen/Melati Waspadai Batu Sandungan Pertama

Selama menaungi sektor terlemah dari bulu tangkis Indonesia ini, Rionny mengemukakan bahwa ada 3 masalah dasar yang dialami para anak didiknya.

Dari segi prestasi, tunggal putri Indonesia memang jauh tertinggal daripada sektor lain.

Kelemahan yang menghambat kebangkitan tunggal putri Merah Putih berkutat pada tekad dan stamina.

"Kelemahannya ada pada mental, daya juang, dan fisik," kata Rionny Mainaky dikutip Sportfeat dalam wawancara eksklusif bersama Kompas.

"Menurut saya untuk sektor tunggal putri ini masih belum benar-benar fokus bahwa badminton adalah pilihan hidupnya. Fokusnya belum 100 persen untuk bermain bulu tangkis," ujarnya.

Baca Juga: All England Open 2021 – Tommy Sugiarto Mundur, Anthony Ginting Punya Kekhawatiran

Indonesia sebenarnya pernah meraih gelar World Tour pertama di sektor ini pada 2018 lalu saat Fitriani juara di Thailand Masters.

Namun setelah itu, Fitriani serta tunggal putri lainnya bak ditelan bumi.

Baca Juga: All England Open 2021 – Absen Setahun, Satu Hal Ini Jadi Kelemahan Marcus/Kevin

Gregoria Mariska Tunjung yang saat ini menjadi tunggal putri terbaik Indonesia dan merupakan Juara Dunia Junior 2017 pun belum bisa berbicara banyak.

Adapun Ruselli Hartawan yang meraih perak SEA Games 2019 juga masih tertahan untuk melangkah jauh di setiap turnamen yang ia ikuti.

Rionny menambahkan bahwa menangani sektor tunggal putri memang tidak mudah.

Tak ayal, ia yang kini menjabat Kabid Binpres PBSI pun belum bisa menanggalkan jabatannya sebagai pelatih tunggal putri.

Rionny masih galau menentukan siapa yang akan jadi penggantinya sebagai pelatih baru.

Baca Juga: All England Open 2021 - Kento Momota Comeback, Tegaskan Trauma Sudah Hilang

"Saya khawatir nanti kebiasaan dan apa yang sudah saya benahi terputus. Nah itu saya tidak mau. Kalau asisten saya sudah mampu ya kenapa tidak," ungkapnya dikutip dari Antara.

"Mungkin kalau asisten saya sudah siap jadi pelatih baru, saya mau. Karena ini susah sekali menjadi pelatih tunggal putri ini," ucap Rionny menambahkan.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom)