Find Us On Social Media :

6 Fakta di Balik Kasus Seluruh Pemain Indonesia Dipaksa Angkat Kaki dari All England Open 2021

Kekecewaan Marcus Fernaldi Gideon usai tim Indonesia dipaksa mundur dari All England Open 2021.

Marcus/Kevin dan Ahsan/Hendra kompak memenangi laga babak pertama kontra wakil tuan rumah dalam 3 gim.

Sedangkan Jonatan Christie sukses membungkam si Bocah Ajaib Thailand, Kunlavut Vitidsarn dalam 2 gim langsung.

Kini, tiket babak kedua mereka pun sia-sia usai dipaksa mundur dari turnamen BWF Super 1000 itu.

Baca Juga: Hasil All England Open 2021 - Comeback Bikin Jantungan, Marcus/Kevin dan Ahsan/Hendra Kompak Menang

Sementara 4 wakil Indonesia yang belum bertanding yakni Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, Anthony Sinisuka Ginting serta Greysia Polii/Apriyani Rahayu terpaksa walkover dan batal meghadiri laga perdana mereka.

2. Marcus Gideon Kecewa Berat di Laga Comeback

All England Open 2021 sejatinya menjadi turnamen comeback Marcus/Kevin yang sudah hampir setahun absen berkompetisi.

Setelah memenagi laga perdana dengan kemanangan manis, kini mereka harus gigit jari usai dipaksa mundur. Marcus Gideon pun menumpahkan kekecewaannya melalui unggahan di akun instagramnya.

"Hari ini kami benar-benar dibuat terkejut mendengar bahwa kami (pemain Indonesia dan ofisial) harus mundur dari All England Open 2021 akibat ada seorang penumpang yang sempat satu pesawat dengan kami dan terdeteksi positif Covid-19," ungkap Marcus.

"Ini harus menjadi peringatan bagi BWF yang gagal mengendalikan masalah ini. Padahal, sebelum naik pesawat seluruh tim Indonesia sudah dites negatif dan kami pun juga dites kembali saat sampai di hotel (Inggris)," ungkap Marcus lagi.

Baca Juga: Menyakitkan dan Mengecewakan, Indonesia Dipaksa Mundur dari All England Open 2021 dan Dikarantina 10 Hari

3. Tidak Dapat Kesempatan Tes Ulang

Untuk diketahui, sebelumnya BWF menemukan adanya hasil meragukan dari tim negara lain (Denmark, Thailand, India) yang sempat diberitakan adanya 7 kasus positif yang menjangkit pemain dan ofisial.

Akibat kasus itu, BWF sampai menggelar tes ulang dan memundurkan babak pertama 5 jam.

Namun, untuk kasus yang menimpa tim Indonesia ini, BWF tidak bisa berbuat apapun lantaran mengikuti protokol kesehatan Inggris yang ketat.

"Baik dari BWF maupun Panitia All England sendiri pun tidak bisa berbuat apa-apa karena hal ini sudah menjadi regulasi pemerintah Inggris," ungkap Manajer Tim Indonesia, Ricky Soebagdja.

Dari informasi yang didapat Sportfeat.com, untuk kasus 3 negara yang sebelumnya terindikasi Covid-19, hasil tes itu dihelat di hotel oleh panita turnamen.

Sedangkan tim Indonesia dipaksa mundur dari All England akibat mendapat e-mail dari Pemerintah Inggris yang memberitahukan bahwa mereka berada satu pesawat dengan penumpang positif Covid-19.