Find Us On Social Media :

Pemilik Smash 100 Watt Murka! Wacana Boikot All England Open 2021 Mencuat

Pemilik smash 100 watt , Hariyanto Arbi ancam boikot All England Open 2021

SportFEAT.com – Pemilik smash 100 watt, Hariyanto Arbi murka dan mengancam untuk memboikot All England Open 2021.

Legenda bulu tangkis Indonesia, Hariyanto Arbi, mengecam perlakuan BWF terhadap skuad Indonesia di All England 2021.

Tim Indonesia dipaksa mundur dari All England 2021 pada Kamis (18/3/2021) setelah National Health Service (NHS) menemukan kasus Covid-19 pada salah satu penumpang dalam pesawat yang sama dengan skuad Garuda.

Anthony Ginting dkk lantas mendapatkan email dari NHS yang berisi informasi untuk melakukan isolasi diri selama 10 hari.

Berdasarkan email tersebut, BWF langsung mengusir skuad bulu tangkis Indonesia dari All England Open 2021.

Baca Juga: Mantan Tunggal Putra Nomor Satu Dunia Beberkan Borok BWF di All England Open 2021

Mendengar kabar tersebut, pemilik smash 100 watt yakni Hariyanto Arbi langsung murka.

Peraih gelar juara All England 1993 dan 1994 itu mengancam untuk memboikot All England Open 2021.

“Kalau boikot tahun depan tidak setuju, tapi kalau semua pertandingan (edisi) tahun ini dihentikan saya setuju, karena Indonesia sudah main juga, dan tentu sudah ada kontak juga,” ucap Arbi dalam konferensi pers terkait All England Open 2021 kepada media, dikutip dari BolaSport.

“Ya karena itu, pemain Indonesia sudah main tentu sudah ada kontak dengan pemain lain, kalau itu yang dipersoalkan ya harus di stop saja pertandingan.”

Hariyanto pun menitipkan semangat kepada para atlet yang baru saja dipaksa mundur dari All England Open 2021.

“Sama sih, tapi lebih sakit kalah gak bertanding, sudah persiapan dengan baik tapi gak bisa bertanding, kita sama-sama memberi support kepada atlet kita untuk kejadian ini.”

Baca Juga: Kejanggalan yang Dirasakan Hendra Setiawan dan Ginting usai Indonesia Dipaksa Mundur dari All England Open 2021

“Semua harus sama-sama mendukung tim kita, baik dari PBSI, Masyarakat, Kemenpora, karena untuk bisa bangkit lagi, untuk para senior-senior tentu mendukung,” tambah Hariyanto.

Pria 49 tahun itu berharap kejadian ini tidak terulang lagi.

“Mudah-mudahan kedepannya ini menjadi pengalaman bagi BWF, di Thailand bisa berjalan lancar karena karantina terlebih dahulu, jangan sampai ini menimpa saat olimpiade.”

Hariyanto juga berharap PBSI membantu biaya Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang menjadi atlet independen.

“Harapannya dari pihak PBSI dan Kemenpora bisa meringankan beban Ahsan/Hendra, mereka karantina di sana dan mungkin biaya yang dikeluarkan membengkak,” pungkasnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)