Find Us On Social Media :

Review All England Open 2021 - Keanehan-keanehan yang Menjegal Tim Indonesia

Logo All England 2021

SportFEAT.com – Terdapat keanehan-keanehan yang dilakukan BWF untuk menjegal Indonesia di All England Open 2021.

Terdapat keanehan-keanehan yang dilakukan Asosiasi Bulu tangkis Dunia (BWF) menjegal skuad Indonesia dari All England Open 2021.

All England Open 2021 berakhir tragis bagi pemain, staf bahkan penggemar bulu tangkis Indonesia.

Hal ini dikarenakan Indonesia yang dipaksa mundur dari All England Open 2021 oleh BWF.

Hingga saat ini, para penggemar masih belum ikhlas dan rela dengan musibah yang menimpa skuad Indonesia.

Baca Juga: All England Open 2021 – Tunggal Putra Indonesia Wajib Waspada, Malaysia Buka Puasa 4 Tahun Lewat Lee Zii Jia

Indonesia sebenarnya mendominasi beberapa sektor unggulan dan digadang-gadang mampu panen gelar di All England Open 2021.

Di temukan beberapa keanehan yang dilakukan BWF untuk menjegal Indonesia.

1. Sikap Diskriminatif BWF kepada Indonesia

Skuad Indonesia dinyatakan WO (walkover) dari All England Open 2021 setelah melaporkan email dari NHS (National Health Service) Inggris terkait pencegahan Covid-19.

NHS meminta 20 dari 24 skuad Indonesia untuk menjalani karantina 10 hari setelah hasil tracing menunjukkan pernah berada dalam satu pesawat yang sama dengan orang yang positif covid-19.

BWF tidak melakukan tes ulang terhadap seluruh skuad Indonesia seperti yang mereka lakukan sebelumnya kepada tim Denmark, India.

Dalam kurang dari sehari, BWF melakukan tes ulang kepada tujuh orang tersebut dan hasilnya negatif.

Baca Juga: All England Open 2021 - Indonesia Diusir, Kento Momota Tumbang, Lee Chong Wei 2.0 Berkibar

Sementara BWF berperilaku diskriminatif dengan langsung mengusir Indonesia dari All England Open 2021.

Anthony Ginting dkk  tidak diizinkan tes ulang oleh BWF, dengan alasan pesan isolasi diri berasal dari pemerintah Inggris.

2. BWF Menelantarkan Indonesia

Setelah mendapat informasi dari skuad Indonesia, BWF langsung mengusir Jonatan Christie dkk untuk meninggalkan Utilita Birmingham agar segera melakukan isolasi diri di hotel.

BWF menelantarkan Greysia Polii dkk dengan tidak memberikan transportasi menuju hotel.

Setibanya di hotel, mereka  dilarang menggunakan lift dan harus menaiki tangga untuk masuk ke kamar masing-masing.

BWF berdalih itu merupakan langkah pencegahan penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Tanpa Indonesia, All England Open 2021 Langsung Jatuh Pamor dan Hanya Jadi All Japan Open

Praveen Jordan pun sempat murka dengan sikap BWF yang menelantarkan skuad Indonesia.

Praveen menganggap  BWF telah melanggar peraturan yang mereka buat sendiri.

Seharusnya, semua tim yang berpartisipasi dalam All England Open 2021 tidak diperbolehkan keluar dari area hotel jika tidak menggunakan akses yang telah disediakan (bus).

3. BWF Tidak Transparan

Sebelum berangkat dari Jakarta ke Birmingham, tes swab PCR skuad Indonesia dinyatakan negatif.

Bahkan Marcus Gideon dkk telah melakukan dua kali vaksinasi  di Jakarta.

Bahkan, saat Ahsan/Hendra akan pulang ke Indonesia pada Minggu (21/3/2021), mereka tetap dinyatakan negatif dari tes PCR.

Namun, BWF tidak peduli dengan fakta vaksinasi dan tes yang selalu negatif ini dari tim Indonesia dan tetap memaksa mundur dari All England Open 2021.

Baca Juga: Indonesia Sudah Mundur, Wakil Inggris Tetap Gagal di All England Open 2021

Salah satu penumpang anonim yang positif Covid-19 dijadikan satu-satunya alasan untuk menjegal Indonesia.

Skuad Indonesia pun hingga saat ini tidak diberi informasi siapa penumpang tersebut, BWF tidaklah transparan dalam kasus ini.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)