Find Us On Social Media :

Polesan Tangan Dingin Pelatih Asal Indonesia Di Balik Kesuksesan Lee Zii Jia Juara All England Open 2021

Hendrawan (kanan) dan Lee Zii Jia (kiri)

SportFEAT.com - Pelatih asal Indonesia Hendrawan menjadi sosok sentral di balik kesuksesan tunggal putra Lee Zii Jia juara All England Open 2021.

Kemenangan Lee Zii Jia menjadi juara All England Open 2021 menjadi kebanggaan bagi publik Malaysia.

Setelah hasil minor beruntun dan mengecewakan di Thailand hingga Swiss Open 2021, Lee Zii Jia akhirnya mampu membungkam keraguan publik Negeri Jiran dengan hasil super epik.

Ia tak hanya menghentikan hasil buruknya, tetapi juga mengakhiri paceklik gelar All England bagi Malaysia.

Baca Juga: Link Live Streaming Orleans Masters 2021 - Menanti Kejutan Putri KW dan 5 Wakil Indonesia Lainnya

Sebelum Lee Zii Jia juara, terakhir kali Malaysia mampu meraih tiel kampiun di ajang tertua dan prestisius itu adalah pada 2017 melalui Lee Chong Wei.

Di balik kesuksesan besar yang tengah diraih Lee Zii Jia, peran pelatih di belakangnya juga tidak bisa dikesampingkan.

Sebagaimana diketahui, saat ini Lee Zii Jia ditangani oleh pelatih asal Indonesia sekaligus legenda bulu tangkis, Hendrawan.

Hendrawan sebelumnya juga merupakan mantan pelatih Lee Chong Wei.

Peran sentral Hendrawan sebagai pelatih Lee Zii Jia untuk memompa motivasi anak didiknya itu mengalami masa krusial pada Februari lalu.

Baca Juga: Juara All England Open 2021, BAM Malah 'Usir' Lee Zii Jia dari Skuad SEA Games 2021

Bagaimana tidak, sejak kegagalan Lee Zii Jia di Thailand, Hendrawan langsung dikritik habis-habisan dan bahkan diminta untuk segera dicoret dari jabatannya sebagai pelatih oleh beberapa mantan pemain dan legenda bulu tangkis Malaysia.

Hendrawan kala itu dianggap gagal membesut Lee Zii Jia.

Bahkan dalam wawancara terbarunya bersama Nadi Arena, Juara Dunia 2001 itu sampai sempat mengajukan surat pengunduran diri alias resign kepada BAM, namun ditolak.

Baca Juga: Comeback di All England Open 2021 Berakhir Tragis, Kento Momota Pilih Jual Raket

Setelah surat pengunduran dirinya ditolak, Hendrawan lantas juga berbenah. Ia pun mencoba lebih dekat dan memahami situasi Lee Zii jia yang saat itu tengah terpuruk dan sering menyendiri.

Hendrawan juga sempat menawarkan pada Lee Zii Jia untuk rehat lebih dulu dan mundur dari All England 2021 jika belum siap kembali tampil.

"Kami telah merencanakan dari awal untuk membiarkan Zii Jia mendapatkan kembali kepercayaan dirinya yang hancur di Swiss Open. Jika dia masih belum siap, maka kami akan menariknya keluar dari All England," kata Hendrawan dikutip SportFEAT dari The Star.

"Meskipun dia menunjukkan beberapa peningkatan (dari Thailand ke Swiss), dia tampaknya masih berjuang dengan kepercayaan dirinya saat melawan Kunlavut Vitidsarn (pemain 91 tahun asal Thailand)."

"Setelah pertandingan, saya memberinya waktu satu hari untuk menenangkan diri sebelum bertanya lagi apakah dia ingin bermain di All England."

"Tetapi dia mengatakan kepada saya, 'pelatih, saya merasa jauh lebih baik sekarang dan permainan saya semakin dekat, jadi saya ingin mencoba All-England'," ungkap Hendrawan lagi.

Setelah memberikan ruang dan waktu untuk Lee Zii Jia berbenah dan membangkitkan kembali motivasinya. Hendrawan tak menyangka hasilnya akan semanis ini.

Terlebih, di All England 2021 Lee Zii Jia menumbangkan tunggal putra peringkat 1 dan 2 dunia sekaligus yakni Kento Momota dan Viktor Axelsen.

Baca Juga: Legenda Bulu Tangkis Indonesia Bocorkan 3 Ganda Putra yang Paling Enak Ditonton

"Tidak ada mimpi semuluk itu dalam diri saya bahwa dia akan mengalahkan dua pemain terbaik dunia, Kento Momota dan Viktor Axelsen dan menjadi juara," ungkap Hendrawan.

"Benar-benar kejutan. Bagi seorang pemain yang telah kehilangan kepercayaan diri untuk bangkit kembali dalam waktu sesingkat itu dan menampilkan performa terbaik dalam karirnya, itu hampir mustahil," pujinya.

Baca Juga: Bikin Raib Akun Instagram All England, Netizen Indonesia Jadi Sorotan Media Asing

Hendrawan sendiri tidak bisa mendampingi Lee Zii Jia secara langsung saat di All England Open 2021, akibat terkendala masalah visa.

Meski begitu, ia sangat puas memantau anak didiknya dari kejauhan hingga berhasil mencetak sejarah baru.

"Tidak apa-apa saya tidak bisa berada di sana. Saya masih orang yang paling bahagia dan paling bangga (atas kemenangannya)," pungkas Hendrawan.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom)