Find Us On Social Media :

Dipoles 3 Pelatih, Lee Zii Jia Punya Senjata Ampuh Hadapi Olimpiade Tokyo 2020

Hendrawan (kanan) dan Lee Zii Jia (kiri)

SportFEAT.com – Lee Zii Jia memiliki senjata ampuh dalam menghadapai Olimpiade Tokyo 2020.

Lee Zii Jia menjadi pesaing baru di sektor tunggal putra usai berhasil menjuari All England Open 2021.

Zii Jia mampu menghancurkan dominasi Viktor Axelsen dan Kento Momota di sektor tunggal putra.

Pria 22 tahun itu berhasil menumpaskan perlawanan tunggal putra nomor satu dunia Kento Momota di babak perempat final All England Open 2021.

Bahkan, Lee Zii Jia mampu merebut gelar dari sang juara bertahan yakni Viktor Axelsen di partai final.

Baca Juga: Jadwal Orleans Masters 2021 - Putri KW Jumpa Unggulan Thailand, Siap Adu Mental!

Setelah rentetan hasil buruk di leg Asia dan Swiss Open 2021, Lee Zii Jia mampu bangkit dan mengakhiri puasa gelar All England untuk Malaysia.

Penampilan Lee Zii Jia yang berubah drastis di All England Open 2021 tak lepas dari kontribusi para pelatih tunggal putra Malaysia.

Tak tanggung-tanggung, Lee Zii Jia dipoles oleh tiga pelatih legendaris asal Indonesia dan Malaysia.

Mereka adalah Hendrawan (Indonesia), Datuk Tey Seu Bock dan Direktur Pelatih Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) Wong Choong Hann yang berasal dari Malaysia.

Usai sukses menjuarai All England Open 2021, ketiga pelatih legendaris itu langsung move on melakukan persiapan untuk Olimpiade Tokyo 2020.

"Bagi saya, sejauh ini tiga orang ini sudah cukup karena mereka juga merupakan pemain terkenal di karier mereka sebelumnya," ucap Lee Zii Jia dilansir SportFEAT.com dari Berita Harian.

Baca Juga: Terpaksa Kibuli Keluarga, Rahasia Lee Zii Jia Juara All England Open 2021

“Mereka sudah lama berkecimpung di dunia bulu tangkis. Dengan pengalaman dan skill mereka, cukup untuk saya bermain di Olimpiade dan saya juga lebih percaya diri dengan mereka.”

Tunggal putra nomor satu Malaysia ini mengaku memiliki senjata yang ampuh untuk menghadapi Olimpiade Tokyo 2020. 

Lee Zii Jia perlu meningkatkan level kebugarannya untuk tetap konsisten bersaing di sektor tunggal putra.

“Latihan fitnes adalah sesuatu yang saya tidak suka tapi mau tidak mau, saya membutuhkannya. Ini karena fitnes adalah salah satu senjata bagi saya untuk bersaing dengan pemain top.”

"Saya membutuhkan senjata ini untuk melawan mereka. Tanpa kebugaran dan kekuatan fisik, saya tidak bisa menstabilkan posisi saya di 10 besar dunia," pungkasnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)