“Pelatih, saya (Lee Zii Jia) melakukannya (menang), katanya. Saya sangat bangga padanya. Saya mengatakan kepadanya untuk menghargainya. Meskipun nama saya toh tidak ada di trofi All England,” kata Hendrawan dilansir SportFEAT.com dari The Star.
Hendrawan mengatakan tahun 2021 adalah tahun terbaiknya menjadi seorang pelatih.
“Para pelatih juga ada momennya. Saya ingin menjadi pelatih saja dan tidak menginginkan posisi, jadi saya mengundurkan diri sebagai pelatih kepala tetapi direktur kepelatihan BAM Wong Choong Hann tidak menerimanya,” kata Hendrawan.
Baca Juga: Tak Mau Blunder Seperti All England Open 2021, BWF Pastikan India Open 2021 Lebih Aman
“Saya juga berada di bawah tekanan dari segala penjuru. Saya telah menjadi pelatih dengan Malaysia sejak Juli 2009. Saya telah melakukan yang terbaik dengan setiap kelompok pemain yang diberikan kepada saya.”
“Setiap dua tahun, saya akan mendapatkan pemain yang berbeda. Saya pikir, pemain terlama yang pernah saya miliki di bawah saya adalah Chong Wei selama lima tahun.”
Hendrawan mengaku diserang netizen Indonesia saat mampu membuat bulu tangkis Malaysia berjaya.
Baca Juga: Ada Koordinasi Buruk NHS dan BWF Sebelum Indonesia Dipaksa Mundur dari All England Open 2021
“Tentu saja, ada ekspektasi. Saat pemain kami tidak bermain bagus, saya juga dipukul oleh penggemar di media sosial. Saya ditanya, 'Anda sudah 10 tahun di Malaysia, apa yang sudah Anda capai?'” kata Hendrawan.
“Ketika pemain Malaysia bermain bagus, saya dibombardir oleh fans Indonesia. Mereka meminta saya untuk pulang dan mempertanyakan nasionalisme saya.”
"Saya baik-baik saja dengan itu, itu bagian tak terpisahkan dari pekerjaan saya. Saya hanya tidak terlalu banyak membaca semua komentar.”
Tak hanya Lee Zii Jia, Hendrawan juga ingin memunculkan bibit baru untuk Malaysia.