SportFEAT.com – Pemain ganda putra Indonesia, Wahyu Nayaka merasa diperlakukan tidak manusiawi oleh PBSI usai ditendang dari Pelatnas Cipayung.
Pebulu tangkis ganda putra, Wahyu Nayaka Arya Pankaryana menjadi salah satu atlet yang ditendang dari pelatnas (pemusatan latihan) PBSI.
Mantan rekan Kevin Sanjaya Sukamuljo ini mengaku sudah tidak bergabung dengan pelatnas yang bermarkas di Cipayung itu sejak akhir 2020.
Tepatnya pada 14 Desember 2020 lalu, Wahyu menerima informasi via Whatsapp dari pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi.
Baca Juga: Jadi Korban Kekejaman Degradasi PBSI, Ni Ketut Mahadewi Curhat di Instagram
Kala itu, Herry IP memberi kabar bahwa Wahyu harus terdegradasi dari pelatnas.
Wahyu merasa penyampaian degradasi dirinya sangat lah tidak manusiawi.
Hal tersebut membuat pria 28 tahun itu memendam rasa kecewa terhadap induk bulu tangkis Indonesia.
"Jujur, saya terima saat diri saya didegradasi. Saya ikhlas, namun caranya tidak manusiawi bagi saya,” ungkap Wahyu dilansir SportFEAT.com dari Warta Kota.
“Masa sih tidak bisa secara langsung, apalagi saya kerja sama (dengan PBSI) sudah cukup lama.”
“Saya kecewa dengan cara penyampaiannya. Mengapa lewat telpon? kan bisa bertemu langsung. Sesibuk-sibuknya, sempatin waktu lima atau 10 menit saya pasti temui."
Baca Juga: PBSI Panggil 87 Atlet, Juara Thailand Masters 2019 dan Rusia Open 2019 Jadi Korban
Sebagai organisasi profesional, Wahyu merasa proses penyampaian degradasi lebih etis disampaikan secara langsung.
Meski merasa diperlakukan tidak manusiawi, namun Wahyu tidak merasa dendam kepada Coach Naga Api maupun PBSI.
"Hanya kecewa di cara pemutusan itu saja, masa lewat telpon, padahal bisa secara langsung, ngobrol.”
Baca Juga: Eks Pelatih Jepang Bongkar Kelemahan Putri KW saat Terjun di Orleans Masters 2021
“Apalagi saya sejak 2012-an lalu telah kerja sama, dan coach Herry sudah saya anggap sebagai orang tua, banyak mendidik saya. Saya ikhlas, hanya caranya ini yang membuat saya kecewa," ungkap partner Ade Yusuf itu.
Mantan pasangan Kevin ini juga menjelaskan alasan dirinya ditendang dari pelatnas karena faktor usia.
Atlet asli Lombok Timur ini juga sudah memiliki pertanda akan ditendang sejak tak memiliki pasangan saat berada di pelatnas.
"Saya bukan membela diri. Apalagi degradasi itu hak pelatih, namun saya kecewa dengan caranya,” tambah Wahyu.
“Saya sempat tanyakan, apa saya saja yang didegradasi dan jawabannya iya. Setelah itu tak ada kabar lagi.“
“Jadi sebelum ada promosi atau degradasi, pemanggilan atau tidak, saya sudah tahu duluan kalau saya terkena degradasi."
Baca Juga: Tampil Tak Konsisten, Lee Zii Jia Sadar Diri Tak Ingin Diperlakukan Istimewa
Wahyu juga menambahkan bahwa ia telah meninggalkan Cipayung sejak 31 Desember 2020.
"Tapi saya belum pamitan secara resmi dengan pelatih anak-anak ganda putra karena saat itu tidak ada surat resminya kepada saya, mungkin ke klub saya kali ya (PB.Tangkas). Sejak saat itu saya tidak pernah kesana lagi," pungkasnya.