SportFEAT.com - Pengamat MotoGP Carlo Pernat menyebut Honda bagaikan tim neraka yang kini tengah menanggung akibat fatal terlalu sering mengandalkan Marc Marquez.
Fenomena hasil jeblok tim Honda, baik pabrikan Repsol Honda maupun tim satelit LCR Honda turut memancing Carlo Pernat bersuara.
Carlo Pernat menyoroti penampilan melempem tim Honda di 2 seri pembuka MotoGP 2021.
Sebagaimana diketahui, pada MotoGP Qatar 2021 dan MotoGP Doha 2021 lalu, Honda sama sekali tak mampu menempatkan pembalap mereka finis di 5 besar.
Baca Juga: Momen Kocak Pembalap Debutan Ducati Gagal Finis 10 Besar Akibat Kelilipan Rambut
Pol Espargaro yang jadi teman baru Marc Marquez di Repsol Honda tampil kurang memuaskan.
Di seri perdana finis di urutan ke-8 kemudian di seri selanjutnya hanya mampu finis ke-13.
Adapun tim LCR lebih parah lagi, dua pembalap mereka, Alex Marqeuz selalu gagal finis dan Takaaki Nakagmi cuma mampu finis di urutan ke-17 di seri kedua saja.
Hasil jeblok Honda ini menurut Carlo Pernat, mencerminkan bahwa tim asal Jepang itu sudah terlalu lama mengandalkan Marc Marquez seorang.
Bahkan rentetan gelar juara dunia Triple Winner Honda di musim 2019, juga lebih banyak disumbang dari kemenangan Marquez.
Sejauh ini sudah bukan rahasia lagi bahwa di Honda ada semacam mitos tentang motor mereka, RC213V, yang hanya cocok dipakai oleh Marquez.
Baca Juga: Jorge Lorenzo Cibir Valentino Rossi Tak Cerminkan Kualitas Pembalap Juara Dunia 9 Kali
Honda bahkan secara tak langsung pernah mengakui bahwa mereka memang mengembangkan motor tersebut dengan kebutuhan dan spesifikasi gaya balap Marquez.
Namun kini ketika Marquez absen total dan cukup lama, Honda ambyar.
Honda seakan kehilangan andalan mereka dan tak memiliki pembalap yang bisa bersaing dengan rival-rival di tim lain.
Baca Juga: Usulan Indonesia Soal Perubahan Skor Bulu Tangkis Banjir Sambutan Gembira dari Malaysia
"Honda adalah neraka. Ibaratnya, mereka terlalu bergantung pada Marquez sampai 150 persen," kritik Pernat dikutip Sportfeat dari Motosan.es.
"Mereka tidak boleh tenggelam seperti itu."
"Sejauh ini Stefan Bradl yang paling mending tampil konsisten meski dia sebenarnya adalah pembalap penguji, sedangkan Pol Espargaro masih gagal tampil impresif untuk sekarang."
"Alex Marquez sekarang sudah turun ke tim satelit dan kini psikologisnya jatuh (gagal finis 2 kali). Nakagmi pun tidak ada peningkatan meski punya peluang pada musim lalu," ucap Pernat lagi.
Baca Juga: 2 Kali Blunder, Teman Baru Marc Marquez Tanggung Akibatnya di MotoGP Doha 2021
Jajaran kru teknis di garasi Honda agaknya juga pusing tujuh keliling memikirkan permasalahan di kubu tim mereka.
Pol Espargaro bahkan sempat mengeluh tak bisa melaju kencang meski sudah memacu maksimal RC213V-nya selama tampil di seri kedua kemarin.
Akan tetapi dia terus merasakan masalah yang sulit diidentifikasi dan membuat timnya pusing menemukan solusinya.
"Saya frustrasi, saya tidak bisa mengidentifikasi masalahnya apa," ungkap Pol Espargaro dikutip Sportfeat dari GPOne Italia.
Hal tersulit adalah, tiap kali saya memasang ban baru, saya selalu merasakan sesuatu yang berbeda."
"Saya berharap ada Marc Marquez di sini, sebab saya ingin memiliki seseorang yang lebih cepat dari saya sedetik dan akan memberi tahu saya apa yang harus saya lakukan. Tapi sayangnya, dia tidak ada," ucap Espargaro.
Saat ini di klasemen sementara MotoGP 2021 untuk kategori konstruktor menempatkan Honda ada di peringkat kelima alias kedua dari bawah. Mereka kalah dari Aprilia yang tak punya tim satelit dan kini mulai merokte berkat penamilan impresif Aleix Espargaro.