Ketiganya terpaksa batal tampil di ajang prestisius itu gegara tim Indonesia satu pesawat dengan penumpan anonim yang kabarnya dinyatakan positif Covid-19.
Keputusan BWF yang berkoordinasi dengan pemerintah setempat membuat cara tim Indonesia dipaksa mundur dirasa kurang tepat.
Herry IP sangat berharap dengan memboyong anak didiknya ke Solo dan Sragen ini, mereka bisa kembali fresh dan ketika melahap menu latihan di pelatnas sudah tidak terlalu down dan jenuh.
Terlebih mereka sudah berhari-hari menjalani karantina.
"Ya saya sengaja bawa anak-anak ke sini untuk mengembalikan kondisi dan semangat mereka, terutama tiga pasangan utama, Marcus/Kevin, Ahsan/Hendra dan Fajar/Rian," kata Herry dikutip Sportfeat dari Badminton Indonesia.
Baca Juga: Honda Bagai Tim Neraka yang Kini Menanggung Akibat Fatal 'Mendewakan' Marc Marquez
"Latihannya hari ini dan kemarin (Selasa) itu latihan gim saja. Tapi ada hadiahnya. Makanya ini kami sebutnya 'All Sragen' hahaha," ucap Herry sambil tertawa.
Pelatih yang akrab dijuluki Coach Naga Api itu berujar bahwa saat ini para pemain ganda putra utama akan difokuskan untuk mengikuti turnamen Super 500 ke atas.
Yang terdekat adalah Malaysia Open 2021 (25-30 Mei) dan Singapore Open 2021 (1-6 Juni).