Find Us On Social Media :

Bos Ducati Geram Ducati Dianggap Merana Tanpa Andrea Dovizioso

Sporting Director Ducati Corse, Paolo Ciabatti, berbicara kepada awak media di Hotel Sheraton Grand Jakarta Gandaria City, 1 Februari 2018.

SportFEAT.com - Bos Ducati, Paolo Ciabatti meluruskan anggapan bahwa Ducati dinilai merana di MotoGP 2021 tanpa Andrea Dovizioso.

Hasil yang didapat tim Ducati ari 2 seri awal MotoGP 2021 memang tidak terlalu memuaskan.

Ducati gagal mempertahankan rekor mereka dalam menjaid raja baru sirkuit Losail Qatar setelah 2 kemenanganberuntun pada 2018 dan 2019 lewat Andrea Dovizioso.

Di musim ini, Ducati diperkuat 2 pembalap muda yang naik dari tim satelit Pramac, Francesco Bagnaia dan Jack Miller.

Baca Juga: Si Juara Dunia Tak Terima Banyak yang Remehkan Valentino Rossi

Namun hasil dari 2 pembalap kuat tersebut belum bisa membawa Ducati juara.

Kejutan justru datang dari Pramac yang berhasil menggondol podium dari Johann Zarco dan pembalap debutan, Jorge Martin.

Tak sedikit yang beranggapan bahwa taji Ducati di 2 seri awal MotoGP 2021 belum terlihat.

Padahal semasa masih memiliki Andrea Dovizioso, tim pabrikan Italia itu setidaknya diperhitungkan di sirkuit Losail.

Spesialisasi Ducati adalah trek lurus, dan Ducati punya kesempatan besar memenangi balapan di sana dengan lintasan lurus sepanjang 1 kilometer.

Baca Juga: Tujuan Khusus PBSI Gelar Tes Kesehatan, Hindari Pendatang Baru yang 'Habis' di Klub

Direktur Tim Ducati, Paolo Ciabatti tak senang mendengar anggapan bahwa mereka tercecer tanpa kehadiran Dovizioso.

Bagi Ciabatti, musim ini Ducati justru menunjukkan kemajuan meski pulang tanpa gelar juara dan kalah dari Yamaha.

"Kalian beranggapan Ducati belum menang di sirkuit favorit. Tapi faktanya kami bisa mengambil posisi depan dan mencetak rekor baru," tegas Ciabatti dikutip Sportfeat dari Tuttomotoriweb Italia.

Baca Juga: Jadwal Marc Marquez Comeback di MotoGP 2021 Bocor, Jorge Lorenzo Sudah Kangen Berat

Pada MotoGP Doha 2021, Jorge Martin meraih pole position.

Di urutan kedua kualifikasi, ada Johann Zarco. Ini adalah pertama kalinya Pramac mampu menempatkan pembalap mereka di grid 1-2.

Namun sekali lagi, itu bukan Ducati, tetapi tim satelit Pramac.

Meski demikian, Ciabatti tetap merasa bahwa itu adalah prestasi besar yabg juga bagian dari Ducati dan patut untuk disyukuri dan dibanggakan.

"Kami juga memenangkan empat dari perebutan 6 podium, dan skearang kami memimpin klasemen kejuaraan dunia bersama Johann Zarco," ucapnya.

Ciabatti enggan menengok masa lalu.

Baginya, kemenangan Dovizioso di 2018 dan 2019 di sirkuit losail punya keadaan berbeda dengan sekarang, terutama dari segi ban.

"Mereka bilang Ducati bisa menang pada 2018 dan 2019 bersama Dovizioso di Qatar, tapi mereka tidak memperhitungkan bannya," ketus Ciabatti.

"Ban-ban di musim itu kan berbeda dengan yang sekarang!"

"Jadi inilah mengapa kami sudah sangat puas dengan kemajuan kami tahun ini," tutupnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)