Find Us On Social Media :

Sering Dianggap Sengit Lawan Lin Dan, Taufik Hidayat: Dia itu Junior Saya

Taufik Hidayat (kiri) dan Lin Dan (kanan)

SportFEAT.com - Legenda bulu tangkis Indonesia, Taufik Hidayat mengangkat kisah lain di balik rivalitas sengitnya dengan Lin Dan.

Sejak memenangi medali emas Olimpiade Athena 2004, Taufik Hidayat terus menjadi andalan Indonesia pada masanya.

Eks tunggal putra jebolan PB SGS PLN Bandung itu berhasil memenuhi ekspektasi publik Tanah Air di ajang empat tahunan tersebut.

Nama Taufik Hidayat melambung seiring dengan keberhasilannya di tahun berikutnya saat ia sukses mengunci gelar juara dunia 2005.

Baca Juga: Daftar 12,5 Wakil Indonesia di Malaysia Open 2021, Marcus/Kevin Siap Comeback

Sejak itu, mulai muncullah era persaingan sengit antara 4 tunggal putra beda negara yang dikenal dengan Fantstic Four (F4).

F4 terdiri dari Taufik Hidayat, Lin Dan (China), Lee Chong Wei (Malaysia) dan Peter Gade (Denmark).

Di awal masa kejayaan Taufik itu, ia mulai sering disorot dengan rivalitasnya kontra Lin Dan.

Sebab saat itu Lin Dan pun sedang mulai naik-naiknya.

Taufik Hidayat vs Lin Dan sendiri sudah terjadi dalam 17 pertemuan, yang mana 11 pertemuan diantaranya selalu dimenangi Lin Dan.

Taufik hanya pernah menang 4 kali, namun salah satu kemenangannya atas Lin Dan kala itu bernilai besar karena mengantarkan ia juara dunia 2005.

Baca Juga: Media Malaysia Soroti Kegiatan Super Padat Mohammad Ahsan di Bulan Ramadhan

Seiring bergulirnya waktu, Lin Dan menjadi sosok pemain yang mulai mendesak kejayaan Taufik.

Lin Dan menjadi juara dunia 2006 kemudian sukses meraih medali emas Olimpiade Beijing 2008.

Rivalitas Lin Dan dengan Taufik pun makin sering disorot.

Baca Juga: Makin Berkuasa! Poul-Erik Hoyer Larsen Kembali Jadi Presiden BWF untuk Ketiga Kalinya

Tak jarang kedua pemain terkesan 'bertengkar' tiap kali berjumpa di lapangan.

Namun begitu, Taufik membeberkan fakta sebenarnya.

Bahwa di atas lapangan ia memang bersaing dengan Lin Dan, namun ketika sudah keluar dari arena pertandingan, ia dan Lin Dan baik-baik saja.

Sejauh ini media-lah yang membesarkan rivalitas mereka.

Baca Juga: Terungkap! Penguasa Ganda Campuran Dunia Akui Dirundung Banyak Masalah Selama Tim China Absen dari Turnamen

"Lin Dan itu junior saya," ucap Taufik Hidayat kepada Olympic Channel.

"Kami bersaing dengan baik di lapangan," tambah Taufik yang lebih tua 2 tahun dari Lin Dan.

"Mungkin media yang membuat persaingan kami menjadi sensasional. Media China dan Indonesia akan meledakkannya."

"Tetapi sebenarnya saya tidak punya masalah dengan Lin Dan," tukasnya.

Taufik sendiri mengakui bahwa Lin Dan adalah salah satu pemain bulu tangkis terbaik yang ada dalam sejarah dunia.

Lin Dan sudah mengantongi 2 medali emas olimpiade termasuk edisi London 2012 dan berbagai gelar juara dunia serta Asian Games.

"Dia pemain hebat. Tidak ada pemain tunggal putra lainnya yang pernah memenangi Olimpiade dua kali," ucap Taufik.

"Dia adalah salah satu pemain terbaik dalam sejarah bulu tangkis," ungkapnya.

Meski sering mendapat 'framing' media bahwa bersaing ketat dengan Lin Dan, faktanya taufik justru sering bertemu dan nongkrong dengan Lin Dan jika sudah turun dari pertandingan.

"Saya tidak ada masalah dengan Lin Dan," kata Taufik.

"Kami berteman di luar lapangan. Setelah pertandingan, kadang kami pergi makan malam bersama atau sekadar minum. Kami masih berteman sampai hari ini," ucap Taufik.

Saat ini Taufik dan Lin Dan memang tergabung dalam Legends' Vision Yonex.

Keduanya berkumpul menjadi deretan legenda bulu tangkis dalam naungan Yonex bersama Lee Chong Wei, Peter Gade dan sekarang ketambahan pemain ganda Korea Selatan, Lee Yong-dae.