Find Us On Social Media :

Franco Morbidelli Soal Keganasan Netizen: Pembalap Juga Manusia, Bisa Sakit Hati

Franco Morbidelli beri komentar soal keganasan netizen.

SportFEAT.com – Pembalap Petronas Yamaha SRT, Franco Morbidelli berbicara soal keganasan netizen yang menyerang para pembalap MotoGP.

Pembalap Petronas Yamaha SRT, Franco Morbidelli bicara soal keganasan netizen yang menyerang para pembalap MotoGP.

Beberapa pembalap kerap mendapatkan kritik keras dari netizen jika tampil tidak sesuai harapan.

Baru-baru ini, pembalap Maverick Vinales merasakan kekejaman netizen saat tampil di MotoGP Portugal 2021.

Baca Juga: Jorge Lorenzo Semprot Yamaha usai Murid Valentino Rossi Dianaktirikan

Vinales dihujat haters lantaran melakukan protes keras saat lap tercepatnya di sesi kualifikasi dianulir.

Alhasil pembalap Spanyol itu harus memulai balapan dari posisi ke-12, dan harus puas finis di urutan ke-11.

Puncaknya, Vinales mendapat kecaman dan diminta netizen untuk cabut dari dunia balap MotoGP.

Mantan rekan Valentino Rossi itu merasa tak kuat dengan tekanan para haters dan memutuskan untuk menutup akun Twitternya.

Tak hanya Vinales, sebelumnya Jack Miller sempat mendapat kecaman serupa sejak seri Qatar.

Baca Juga: Valentino Rossi Ogah Petronas Yamaha Dikambinghitamkan Atas Penampilan Jebloknya di MotoGP 2021

Melihat fenomena tersebut, Franco Morbidelli menganggap ini adalah konsekuensi mereka sebagai pembalap MotoGP.

Jika memiliki banyak penggemar di media sosial tentu akan ada orang yang memuji dan menghujat.

Namun, murid Valentino Rossi ini mengaku pembalap juga manusia yang bisa sakit hati juga.

Baca Juga: Tabuh Genderang! Alex Rins: Sudah Saatnya Saya Layak Diperhitungkan sebagai Pesaing

"Nah, ketika Anda memiliki banyak pengikut pasti pada suatu saat Anda akan membagi ide, beberapa orang akan berpikir hal-hal baik tentang Anda, beberapa orang akan berpikir hal-hal buruk tentang Anda. Begitulah hidup berjalan," ucap Morbidelli dilansir SportFEAT.com dari Crash.

"Karena terkadang kami lupa dan kami melihat pembalap MotoGP hanya sebagai karakter besar, tapi setelah itu mereka adalah manusia. Pembalap adalah manusia normal.

“Jadi mereka bisa sakit hati dengan apa yang mereka baca."

“Terkadang penyampaian hal-hal buruk ini bisa gegabah, bisa kasar. Sehingga beberapa orang mungkin sakit hati oleh pesan hal-hal buruk ini.”

Lebih lanjut, pembalap satelit Yamaha ini berharap netizen mampu mengatur jari-jari jahatnya agar tidak menyakiti orang lain.

"Tapi menurutku haters adalah hal yang normal di dunia ini.”

“Mereka tidak bisa mengubah apa yang mereka pikirkan, tapi mungkin yang bisa mereka tingkatkan adalah cara mengatakannya sehingga mereka tidak terlalu menyakiti orang yang mereka bicarakan,” pungkas Morbidelli.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)