Find Us On Social Media :

Masa Terberat Vita Marissa, Eks Tandem Liliyana Natsir yang Divonis Cedera Jelang Olimpiade

Vita Marissa/Liliyana Natsir.

SportFEAT.com – Masa terberat Vita Marissa, mantan pemain sekaligus eks tandem Liliyana Natsir ini terjadi di saat ia divonis cedera tepat sebelum Olimpiade Athena 2004 bergulir.

Siapa yang tak kenal Vita Marissa,nama eks pemain spesialis ganda ini pernah melambung di era 2000an.

Vita Marissa saat itu dikenal sebagai pemain ganda putri yang banyak mengukir prestasi dan menjadi salah satu yang terbaik yang pernah dimiliki Indonesia,

Kesuksesan Vita Marissa sebagai pemain ganda putri dikenal tatkala ia berpasangan dengan Liliyana Natsir.

Duet Vita Marissa/Liliyana Natsir dahulu menjadi andalan Indonesia di turnmaen internsional termasuk pentolan ganda putri Merah Putih di ajnag Piala Uber 2008.

Baca Juga: Soal Format Skor 5x11, Korea Selatan dan Taiwan Kini Sepakat dengan Indonesia

Namun jauh sebelum itu, Vita Marissa/Liliyana Natsir sudah sering merepotkan peta persaingan ganda putri dunia.

Sebelum Jepang mendominasi sektor ini, mereka termasuk yang sukses mengganggu dominasi ganda putri China.

Salah satu kemenangan terindah Vita/Liliyana tentu saat sukses membungkap para ganda putri China di kandang mereka, pada China Open 2007.

Meski begitu, tandem Vita Marissa dan Liliyana Natsir tidak berlangsung begitu lama.

Setelah tahun 2008, mereka berpisah dan Liliyana Natsir mulai fokus di sektor ganda campuran.

Baca Juga: Latihan Berat Semakin Intens, Shesar Hiren Rhustavito Terpaksa Batal Puasa

Sementara Vita Marissa juga beralih ke ganda campuran namun beberapa kali masih bermain di ganda putri.

Di balik rentetan prestasi itu, faktanya Vita Marissa ternyata pernah melalui titik terberat dalam kariernya.

Hal itu disampaikan saat Vita hadir dalam program acara Liliyana Natsir “Tektokan ala Butet” episode 2 yang dirilis pada 29 April 2021 kemarin.

Baca Juga: Jauh-jauh Terbang ke Spain Masters 2021, Tunggal Putra Indonesia Terkejut LIhat Hasil Drawing

Di situ, Vita banyak berbagi pengalaman dari sepak terjangnya bermain sampai sempat menjadi pelatih di pelatnas PBSI.

Namun ada satu masa terberat yang diungkap eks pemain jebolan PB DJarum itu.

"Setiap atlet itu impiannya bisa main di Olimpiade. Dan satu bulan sebelum Olimpiade Athena 2004 itu saya divonis tangan (bahu) udah retak," kenang Vita.

"Detik itu masa terberat karena dikasih gambaran kita seharusnya bisa dapat medali. Itu menurut itu paling nyesek dan tidak bisa dilupakan,” ungkap Vita Marissa, dikutip Sportfeat.com dari PB DJarum.

"Tetapi saya sangat bersyukur karena dua kali turun di Olympic dengan keadaan abis operasi, tetapi bisa comeback, meskipun ada sedihnya karena nggak dapat medali," jelas Vita

Vita sempat turun di Olimpiade Athena 2004 dan Olimpiade Beijing 2008, namun hasilnya ia harus pulang tanpa medali.

Sejak divonis menderita cedera bahu itu, Vita merasa down. Tetapi ia selalu berjuang dan mengusahakan yang terbaik.

"Ini motivasi juga buat atlet-atlet muda sekarang. Jangan cepat menyera,” tukas Vita.

Saat ini Vita sudah tidak lagi menjadi pelatih di pelatnas PBSI. Ia kini melanjutkan kariernya sebagai pelatih di PB Djarum.

Baca Juga: Misi Rahasia Shesar Hiren Rhustavito Lebih Pilih Tampil di Turnamen Lebih Rendah dan Lewatkan Turnamen Besar

"Harapan saya sekarang bisa melahirkan atlet yang bisa meraih medali di Olympic," kata Vita.

Sementara itu, Liliyana Natsir pun menjadi saksi perjuangan Vita di masa gterberatnya kala itu.

"Saya salut sama ci Vita karena saya tahu banget perjuangan ci Vita. Bisa berjuang dalam keadaan pasca ceder,: jelas pemain yang akrab disapa Butet itu.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)