Find Us On Social Media :

Dewan Medis Temukan Kejanggalan Meninggalnya Diego Maradona, Sempat Ditelantarkan 12 Jam

Legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona.

SportFEAT.com - Dewan medis menemukan berbagai kejanggalan dari tragedi meninggalnya Diego Maradona, tim kesehatan dinilai sembrono menelantarkan bintang Argentina itu.

Dewan medis menemukan kejanggalan dalam meninggalnya ikon bintang sepak bola Argentina, Diego Armando Maradona.

Diego Maradona tidak mendapatkan perawatan yang memadai dan ditelantarkan dalam waktu yang lama dan menyakitkan sebelum ditemukan tewas tahun lalu.

Kematian Maradona pada bulan November tahun lalu, membuat gempar pecinta sepak bola dunia.

Baca Juga: Gagal Pertahankan Gelar Liga Italia, Ini Target Utama Juventus di Sisa Kompetisi

Banyak pihak berpendapat terdapat kejanggalan dalam kematian mantan pemain Barcelona itu.

Alhasil jaksa Argentina pun melakukan penyelidikan tak lama setelah kematian Maradona akibat gagal jantung di sebuah rumah dekat Buenos Aires.

Mereka juga melakukan penggeledahan properti dokter pribadinya dan menyelidiki orang lain yang terlibat dalam perawatannya.

Maradona meninggal hanya seminggu setelah menjalani operasi otak akibat pembekuan darah.

Kementerian Kehakiman pun turun tangan dan membentuk dewan medis yang terdiri dari 20 ahli untuk menangani kejanggalan ini.

Baca Juga: Gegara Hina Pemain Tottenham Hotspurs, 6 Pendukung Ini Dilarang Nonton Manchester United

Dewan medis itu pun kini telah menghasilkan dokumen setebal 70 halaman berisi dugaan laporan kematian Maradona.

Dilansir dari The Guardian, laporan tersebut menyatakan Maradona memang meninggal akibat serangan jantung pada 25 November pada usia 60.

Tapi, Maradona sempat ditelantarkan setidaknya 12 jam sebelum ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di atas tempat tidurnya.

Baca Juga: Andrea Pirlo Bikin Kecewa, Juventus 'Balikan' dengan sang Mantan

“Dia menunjukkan tanda-tanda yang jelas dari periode nyeri yang berkepanjangan, jadi kami menyimpulkan bahwa pasien tidak diawasi dengan benar dari pukul 00:30 pada 25/11/2020," kata laporan dewan medis dalam Reuters dilansir SportFEAT.com dari The Guardian.

Ahli bedah saraf Maradona, Leopoldo Luque, psikiater Agustina Cosachov dan psikolog Carlos Díaz sedang diselidiki bersama beberapa perawat pribadi lainnya.

Proses hukum lanjutan ini dimulai dari pengaduan dua dari lima putri Maradona terhadap Luque, yang

Dicurigai menjadi penyebab kondisi sang ayah menjadi memburuk pasca operasi otak.

"Tindakan tim kesehatan yang bertugas menangani DAM (Diego Armando Maradona) tidak memadai, kurang dan sembrono," lanjut laporan itu.

Jika terbukti bersalah, staff dokter dan perawat pribadi Maradona tersebut terancam hukuman hingga 15 tahun penjara.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)