Find Us On Social Media :

Malaysia Open 2021 Ditunda, Olimpiade Tokyo 2020 di Ambang Pembatalan

Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo usai tampil di laga final All England Open 2020, di Arena Birmingham, Inggris, Minggu (15/3/2020).

Ketua IOC, Thomas Bach dan panitia penyelenggara Jepang sama-sama mengatakan mungkin untuk menyelenggarakan Olimpiade dengan aman.

Namun kini hanya tinggal kurang dari 2 bulan acara bergulir, pelaksanaan Olimpiade Tokyo 2020 terancam batal karena Jepang memperpanjang status darurat.

Apalagi jajak pendapat media lokal terus menerus menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat Jepang menentang pesta olaraga terakbar di musim panas ini.

Baca Juga: Malaysia Open 2021 Ditunda, Tersisa Satu Turnamen Bergengsi untuk Lihat Aksi Leo/Daniel dkk

Bahkan, sudah ada petisi yang ditandatangani lebih dari 200.000 tanda tangan hanya dalam 2 hari dalam rangka menentang Olimpiade Tokyo 2020 yang dikenal dengan kelompok anti-Olimpiade.

Petisi itu ditujukan pada Thomas Bach, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga dan panitia lainnya agar tidak menyelenggarakan Olimpiade demi melindungi kehidupan orang-orang di tengah krisis kesehatan global.

Thomas Bach yang dijadwalkan mengunjungi Jepang pada 17 Mei 2021 pun diperkirakan batal hadir.

"Saya kira sangat penting Presiden IOC, Thomas Bach melihat situasi ini. Keadaan darurat yang diperpanjang di Jepang kemungkinan akan membuatnya sulit berkunjung ke sini," kata Seiko Hashimoto, Ketua Komite Panitia Jepang, dikutip Sportfeat dari Kyodo News.

Ketakutan publik Jepang cukup beralasan sebab ajang Olimpiade akan melibatkan sekitar 15.000 atlet, termasuk atlet dari paralimpiade.

Belum lagi mutasi ganda Covid-19 yang dilaporkan sangat cepat menular.

Baca Juga: Pebulu Tangkis Indonesia Dapat Alternatif Baru usai Malaysia Open 2021 Ditunda