Find Us On Social Media :

Jepang Tak Akan Prioritaskan Olimpiade Tokyo 2020 Jika Covid-19 Semakin Mengacau

Logo Olimpiade Tokyo 2020.

SportFEAT.com - Pemerintah Jepang melalui Perdana Menterinya menyatakan tak akan memprioritaskan Olimpiade Tokyo 2020 jika pandemi Covid-19 masih terus mengacau.

Pada Senin (9/5/2021), Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengindikasikan tentang kemungkinan batalnya Olimpiade Tokyo 2020.

Olimpiade Tokyo 2020 rencananya akan bergulir pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021.

Artinya kurang dari 2 bulan lagi ajang empat tahunan itu akan digelar.

Baca Juga: Spain Masters 2021 - Bertabur Pemain Pelapis, 3 Ganda Putra Indonesia Berstatus Unggulan

Awalnya, Yoshihide Suga sendiri beserta para panitia penyelenggara Olimpiade yakin Olimpiade Tokyo 2020 tetap daoat terlaksana dengan protokol ekstra ketat dan aman.

Kehadiran penonton luar negeri dibatasi dan adanya buku aturan ketat selama penyelenggaraan olimpiade siap diluncurkan bertujuan untuk mencegah infeksi Covid-19.

Namun seiring berjalannya waktu, kasus Covid-19 mulai memasuki gelombang yang lebih masif di beberapa negara.

Termasuk Jepang sendiri yang masih memperpanjang status darurat mereka.

Hal itu membuat publik Jepang sendiri takut akan adanya kasus lonjakan Covid-19 yang lebih parah mengingat penularan mutasi ganda virus tersebut jauh lebih cepat.

Atas dasar mempertimbangkan hal itu, kini Yoshihide Suga mulai ragu negaranya bisa menggelar Olimpiade.

Baca Juga: Tragedi Sirkuit Mugello, Pembalap Italia Tewas usai Terlibat Kecelakaan Tragis

Suga bahkan menyatakan bahwa Jepang akan tetap memprioritaskan keselamatan dan kesehatan warganya ketimbang nekat menggelar Olimpiade Tokyo 2020.

"Saya tidak pernah mengutamakan Olimpiade. Prioritas sata adalah melindungi kehidupan dan kesehatan populasi warga Jepang," ucap Suga dikutip Sportfeat dari Reuters.

"Kami harus lebih dulu berusaha mencegah penularan virus ini," katanya.

Baca Juga: Jadwal MotoGP Prancis 2021 - Fabio Quartararo Bayar Kemenangan yang Tertunda

Berdasarkan survei publik Jepang yang diprakarsai Yomiuri Shimbun Daily, dalam kurun waktu 7-9 Mei, 59 persen warga Jepang ingin Olimpiade dibatalkan.

Survey lain dari TBS juga mengindikasikan adanya penolakan dari warga Jepang sekitar 65 persen.

Belum lagi perihal petisi yang ditandatangani lebih dari 300.000 oleh warga Jepang untuk menolak penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020.