SportFEAT.com – Jonatan Christie mengungkap keistimewaan pelatih tunggal putra Indonesia, sekaligus ayah keduanya yakni Hendry Saputra.
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie mengungkap jasa Hendry Saputra.
Hendry Saputra merupakan pelatih tunggal putra Indonesia sekaligus ayah kedua bagi Jonatan Christie.
Jojo mengaku sudah bertemu Coach Hendry sejak berusia sembilan tahun.
Baca Juga: Batal Ketemu Marcus/Kevin, Ganda Putra Terbaik Malaysia Butuh Pemanasan Sebelum Olimpiade Tokyo 2020
Kala itu, Jojo masih berada di klub bulu tangkis Tangkas.
Polesan tangan dingin Coach Hendry inilah yang mampu membawa Jojo kini berada di ranking tujuh tunggal putra dunia.
Jonatan Christie baru-baru ini mengungkap cara melatih Hendry Saputra di sektor tunggal putra khususnya.
Hal tersebut diungkapkan Jojo dalam akun Instagram pribadinya.
Jojo mengaku bahwa Coach Hendry merupakan sosok pelatih yang disiplin dan keras.
Baca Juga: Skenario 2 Wakil Ganda Campuran Indonesia Lolos Olimpiade Tokyo 2020
“Jadi di awal karier bulutangkis, aku ketemu Ko Hendry itu waktu masih di klub di Tangkas saat berusia 9 tahun dan saat itu Ko Hendry memang ngedidik semua atletnya dengan sangat disiplin dan bisa di bilang cukup keras (dalam konteks latihan),” tulis Jojo dilansir SportFEAT.com dalam Instagram pribadinya.
Lebih lanjut, cara melatih Hendry Saputra ini berbeda dengan pelatih lainnya.
Jojo mengatakan bahwa pelatih tunggal putra Indonesia ini memiliki keistimewaan tersendiri.
“Tapi yang membuat saya lebih kagum adalah ketika dia sedang berbicara di luar konteks dari latihan, karena dia selalu bercerita tentang kebaikan Tuhan dan pengalaman dia semasa mudanya yang menurutku itu menjadi pembelajaran hidup buat hidupku,” tambah Jonatan Christie.
Lebih lanjut, Hendry Saputra diketahui sering memberikan wejangan bagi para atletnya.
Oleh sebab itu, Jonatan Christie pun menganggap pelatih tunggal putra Indonesia ini sebagai ayah keduanya.
“Bahkan sampai sekarang ini, dia selalu mengingatkan semua atletnya untuk wajib hidup benar dan takut akan Tuhan.”
“Saya rasa tidak semua pelatih bisa kasih itu ke para atletnya (karena biasanya setiap pelatih akan berbicara hanya konteks di dalam lapangan aja).”
“Tapi berbeda sama Ko Hendry, dia salah satu orang yang membangun karakter di dalam diriku secara tidak langsung, itulah kenapa saya ngerasa dia udah kayak bokap keduaku.” tutup Jojo.