Find Us On Social Media :

Ternyata Ini Penyebab Jorge Lorenzo Ogah Mentas di Ajang Superbike, Lebih Cupu Ketimbang MotoGP?

Jorge Lorenzo bergabung dengan pabrikan garpu tala pada tahun 2008

SportFEAT.COM - Mantan juara dunia MotoGP, Jorge Lorenzo, mengungkapkan alasan tidak ingin berkarier di ajang World Superbike (WSBK).

Jorge Lorenzo merupakan salah satu pembalap tersukses yang pernah mentas di ajang MotoGP.

Sejak menjalani debut pada 2008 lalu sosok berjuluk X Fuera telah tiga kali keluar sebagai juara dunia MotoGP.

Namun, performanya mulai menurun setelah sempat mengalami cedera panjang.

Baca Juga: Alami Cedera Lutut, Begini Harapan Franco Morbidelli di MotoGP Italia 2021

Puncaknya pada akhir kompetisi MotoGP 2019 lalu, di mana Lorenzo memutuskan untuk gantung helm alias pensiun.

Meski telah memutuskan pensiun dari MotoGP, Jorge Lorenzo ternyata masih mencuri perhatian banyak pihak.

Pria asal Spanyol itu sempat mencicipi tugas sebagai pembalap penguji Yamaha meski hanya sebentar.

Tak hanya itu, Lorenzo rupanya pernah mendapat tawaran tampil kembali di lintasan balap

Namun bukan di ajang MotoGP melainkan World Superbike (WSBK).

Sayangnya, Jorge Lorenzo menolak kesempatan mentas di WSBK.

Baca Juga: Terkuak! 6 Kandidat Pewaris Valentino Rossi di Sirkuit Mugello Ketika The Doctor Pensiun dari MotoGP

Pria berusia 33 tahun itu pun membocorkan alasan mengapa dirinya ogah bertanding di ajang WSBK.

Meski sama-sama mengandalkan kecepatan, Lorenzo menyebut WSBK tak segerlap persaingan di ajang MotoGP.

"Saya akan membuat Anda paham: ketika seseorang telah mengendarai Ferrari atau Lamborghini, sulit untuk pindah ke mobil lain," kata Lorenzi, dikutip dari Visordown.

"Ketika Anda telah bersaing di kompetisi terbaik, yakni Formula 1-nya balap motor, maka Superbike tampaknya sedikit lebih kecil bagi Anda di semua tingkatan.

Jorge Lorenzo mengatakan persaingan antara pembalap MotoGP dan WSBK sangat berbeda.

"Ini kejuaraan yang berbeda, punya kekuatan dan minat, seperti balapan dengan motor jalan raya, atau fakta bahwa paddock lebih familiar," ujar Lorenzo lagi.

Baca Juga: Pembalap Veteran Pramac Racing Ini Ogah Bicara Gelar Juara Dunia MotoGP 2021

“Tapi MotoGP adalah yang terbaik. Ketika Anda menjadi juara dunia di sana tiga kali, Anda menjalani karir selama delapan belas tahun di sana, bahkan mendapat cedera patah tulang punggung, (lalu untuk apa) pergi ke Superbike?”

"Ujung-ujungnya, ada pembalap yang suka balapan motor, untuk kesenangan berkendara, dan ada juga yang melakukannya untuk kesenangan menang,” tutup Lorenzo.