Find Us On Social Media :

Dituduh Tidak Kerasan di Yamaha, Bekas Rekan Setim Valentino Rossi Pasang Badan

Pembalap Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales (kanan) dan kepala krunya, Silvano Galbusera di MotoGP Catalunya 2021.

SportFEAT.COM - Pembalap Monster Energy Yamaha Maverick Vinales, angkat suara terkait tuduhan bahwa dirinya menyesal bergabung gabung tim berlogo garpu tala itu.

Pembalap Monster Energy Yamaha Maverick Vinales menjadi sorotan pasca perlombaan MotoGP Catalunya 2021 lalu.

Bukan karena pencapaiannya di Sirkuit Barcelona-Catalunya, melainkan pernyataan kontroversialnya.

Dalam sebuah kesempatan wawancara dengan DAZN, Vinales disebut sudah tidak kerasan dan menyesal bergabung dengan pabrikan berlogo garpu tala itu.

Baca Juga: Calon Pembalap Baru KTM Sudah Bikin Gelisah Dua Seniornya Sendiri

Saat itu, Vinales menyebut bahwa dirinya bahkan sudah memikirkan masa depannya jika tak memperkuat Yamaha.

"Mereka telah berinvestasi banyak pada seseorang yang tidak bisa memberi hasil sesuai ekspektasi tim," kata Vinales pada Selasa (8/6/2021).

"Saya akan melakukan itu untuk mereka. Saya akan menjajaki pasar. Di dunia ini, Anda hanya mengingat hasil lomba terakhir.

Mantan rekan setim Valentino Rossi itu melanjutkan bahwa dirinya bakal mengikuti instingnya terkait karier masa depannya.

"Saya ingin membuat keputusan tepat, mengikuti jalur yang terbaik dengan saya, karena pada akhirnya, saya harus banyak beradaptasi selama bertahun-tahun," ucap Vinales.

"Terutama pada gaya balapan dan mencoba memilih opsi yang paling cocok agar bisa berduel demi titel," tandasnya.

Baca Juga: Johann Zarco Tikung Duo Ducati, Francesco Bagnaia Mulai Sengit

Nah, yang menjadi masalah adalah pernyataan tersebut diplintir oleh media untuk memantik konflik Vinales dengan Yamaha.

Tak ingin konflik membesar, pembalap berjuluk Top Gun tersebut akhirnya angkat suara melalui Instagram pribadinya.

Menurut Maverick Vinales, komentar itu membahas tentang 2012 atau saat dirinya tampil Moto3 bukannya situasi sekarang.

"Saya bicara tentang 2012, ketika saya meninggalkan tim (Avintia di Moto3), tiga lomba sebelum akhir musim dan mungkin saya terlalu cepat promosi ke MotoGP (pada 2015),” tulis Vinales.

Bapak satu anak itu lantas mengritisi para jurnalis yang mengolah komentarnya sehingga memantik kontroversi.

"Kata-kata saya sangat umum. Sulit melakukan wawancara, orang selalu mengintepretasikan sesuatu dengan cara sejelek mungkin. Mereka selalu menempatkan saya dalam konflik dengan orang-orang di sekitar dan tim," tulis Vinales.

"Anda harus sangat spesifik, Anda tidak bisa mengatakan hal-hal bersifat umum karena orang-orang masih mencoba menciptakan sesuatu yang buruk sekarang. Jadi itu sangat aneh.

"Saya membuat kesalahan pada 2012, di mana saya mengabaikan tim. Saat itu, saya masih kecil dan pastinya, dengan pengalaman sekarang, saya tak akan pergi dari tim.

Baca Juga: Ketika Raja WSBK Minder Ditantang Pindah ke Ajang Balap MotoGP

Lebih jauh lagi, Maverick Vinales menegaskan komitmennya dengan Yamaha hingga kontraknya berakhir pada 2022 mendatang.

Rider 26 tahun itu juga tengah dihinggapi optimisme tinggi setelah kedatangan kepala kru baru Silvano Galbusera.

"Saya yakin pada proyek yang saya miliki dengan Yamaha. Bagus. Tentu ada banyak hal yang diselesaikan dan kami akan mencoba melakukannya," kata Vinales.

"Itu kenapa Yamaha telah mengubah strategi dan sekarang, saya bekerja dengan Silvano (Galbusera, kepala kru baru).

"Sedikit demi sedikit, kami akan bangkit dan menggunakan potensi kami. Saya tahu bahwa saya dapat memberi banyak kepada Yamaha."