Find Us On Social Media :

Pengembangan Motor Melenceng, Joan Mir Frustrasi Suzuki Ecstar Ditinggal Davide Brivio

Momen ketika Manajer Suzuki Ecstar yakni Davide Brivio (kanan) sedang menyertai pembalapnya Alex Rins saat persiapan MotoGP Italia 2019, Minggu (2/6/2019)

SportFEAT.com - Kepergian Davide Brivio ke ajang Formula 1 disebut-sebut mulai membuat Joan Mir frustrasi dengan arah pengembangan motor Suzuki Ecstar di MotoGP.

Kehilangan Davide Brivio agaknya masih meninggalkan penyesalan di kubu Suzuki Ecstar.

Dan sosok yang paling merasakan kepergian Davide Brivio sepertinya adalah pembalap mereka, Joan Mir.

Davide Brivio resmi meninggalkan Suzuki mulai MotoGP 2021.

Brivio mengambil langkah besar dengan menerima pinangan tim Formula 1 dan menjadi CEO Renault.

Baca Juga: Momen Saling Respek Pemain Finlandia dan Denmark Saat Christian Eriksen Kolaps di EURO 2020 Jadi Sorotan

Kepergian Davide Brivio sangat merugikan Suzuki, sebab Brivio yang saat itu menjabat sebagai Manajer im sangat berjasa terhadap pengembangan dan kemajuan tim Suzuki.

Apalagi, di musim lalu, kerja keras Suzuki akhirnya terbukti lewat kesuksesan Joan Mir yang menjadi juara dunia MotoGP 2020.

Pengembangan motor mereka, GSX-RR juga mulai menetap di jalan yang benar.

Namun kini, isu ketegangan mulai mencuat di kubu Suzuki semenjak ditinggal Brivio.

Posisi Brivio memang tidak digantikan siapapun. Hanya saja, lingkup kerja yang dulu ditangani Brivio, kemudian posisi kepala kru, kini diambil alih oleh satu nama, Shinichi Sahara yang juga menjadi Pemimpin Proyek Suzuki.

Baca Juga: Demi Reputasi, Aleix Espargaro Sampai Gemas Andrea Dovizioso 'Tarik Ulur' di Aprilia

Keputusan untuk tidak mencari pengganti Brivio dan menyerahkan tugas berat dan banyak ke satu orang, ternyata jadi blunder Suzuki.

Dikutip Sportfeat dari The Race, kini pengembangan mereka justru kembali mengarah pada gaya Jepang, dan menjauh dari struktur hibrida Eropa-Asia yang musim lalu membawa banyak kesuksesan.

Pendekatan dan pengembangan motor Suzuki kembali konservatif, dan hal ini diisukan membuat Joan Mir mulai frustrasi.

Baca Juga: Bos KTM Kalang Kabut Aset Pembalap Mudanya Dibajak Yamaha Sampai VR46

Sebagai informasi, penampilan Joan Mir di awal MotoGP 2021 masih kruang greget. Sementara rekan setimnya, Alex Rins justru lebih apes karena sudah 3 kali crash beruntun.

Mir dilaporkan frustrasi karena mulai sering kehilangan kesempatannya untuk 'menyerang' di setiap seri balapan terutama bersaing dengan para pembalap Yamaha (Fabio Quartararo) atau Ducati.

Mir sempat mengeluhkan pilihan ban yang salah pada MotoGP Catalunya 2021 lalu, meski ia mampu finis di urutan keempat.

"Itu memalukan, padahal saya sudah siap untuk menang. Mungkin kami tidak mengambil pilihan yang tepat dengan ban belakang medium," kata Joan Mir saat itu.

"Saya kehilangan banyak waktu pada akselerasi di lap terakhir, itu memalukan. Saya akan mencoba belajar dari kesalahan, dan mengambil apa yang bisa dipelajari dari ini," imbuhnya.

Baca Juga: Fabio Quartararo Terancam Miguel Oliveira, Bisa Rusak Pesta Yamaha-Ducati di MotoGP 2021

Selain isu pengembangan motor yang kembali ke model konservatif, proyek Suzuki untuk memiliki tim satelit pada MotoGP 2022 juga batal terwujud.

Hal ini membuat tim pabrikan Jepang itu kembali harus menunda harapan mereka untuk mengumpulkan banyak data di setiap akhir pekan balapan.

Sebelumnya, Suzuki sempat dikabarkan dekat dengan VR46. Bahkan karena kedekatan Brivio dan Valentino Rossi, impian itu nyaris terwujud.

Namun kini dengan perginya Brivio, harapan itu sirna, seiring dengan semakin kuatnya rumor lain yang mengatakan bahwa VR46 telah merapat ke Ducati.