SportFEAT.com – Markis Kido, pahlawan bulu tangkis Indonesia dengan segudan prestasi di kancah Asia dan Dunia.
Dunia bulu tangkis Indonesia baru saja kehilangan salah satu putra terbaiknya yakni Markis Kido yang meninggal dunia pada Senin (14/6/2021).
Markis Kido meninggal dalam usia 36 tahun saat sedang bermain bulu tangkis di GOR Petrolin, Alam Sutera, Tangerang.
Mantan pemain ganda putra Indonesia itu diduga meninggal akibat terkena serangan jantung.
Baca Juga: Kematian Markis Kido Jadi Inspirasi untuk Merebut Medali Emas di Olimpiade Tokyo 2020
Atas kontribusi yang luar biasa di dunia bulu tangkis Indonesia, Ketua Umum PBSI Agung Firman Sampurna bahkan menyebut Kido sebagai pahlawan bulu tangkis.
"Hari ini keluarga besar bulu tangkis Indonesia sangat berduka dengan berpulangnya Markis Kido, pahlawan bulu tangkis yang telah berulang kali mengharumkan nama Merah Putih di panggung bulu tangkis dunia," ucap Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna dilansir SportFEAT.com dari Badminton Indonesia.
Sepanjang kariernya sebagai pemain, Kido yang akrab disapa Uda ini telah mengukir segudang prestasi bagi Indonesia.
Markis Kido selalu tampil gemilang pada cabang bulu tangkis di ajang multievent, dari tingkat Asia Tenggara, Asia bahkan dunia.
Di tingkat Asia Tenggara, Markis Kido pernah mendapatkan medali emas SEA Games 2003, 2005, 2007, 2009, dan 2011, dengan total koleksi tujuh medali dari beregu dan ganda putra.
Pada 2003, pria kelahiran Jakarta ini menjadi bagian saat tim beregu putra meraih medali emas SEA Games di Hanoi Vietnam.
Markis kemudian mampu meraih medali emas di ajang SEA Games 2005 di Filipina di nomor ganda putra saat berpasangan dengan Hendra Setiawan.
Dominasi Kido/Hendra di nomor ganda putra SEA Games mampu berlanjut dari edisi 2007, 2009, 2011 sebelum akhirnya kembali meraih emas dalam beregu putra edisi yang sama yakni 2011.
Baca Juga: Markis Kido Meninggal Dunia, Klub Sepak Bola Milk Kaesang Ucapkan Ini
Pada tingkat Asia, Kido bersama Hendra Setiawan, berhasil meraih medali emas Asian Games 2010 di Guangzhou, China.
Di partai final, Kido/Hendra mengalahkan Koo Kien Keat/Tan Boon Heong (Malaysia) dengan skor 16-21, 26-24, dan 21-19.
Di level dunia, Markis Kido mampu meraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 bersama tandem terbaiknya Hendra Setiawan.
Pada babak final, Kido/Hendra mengalahkan pasangan tuan rumah sekaligus rival sengit mereka, Cai Yun/Fu Hai Feng dengan skor 12-21, 21-11, 21-16.
Dilansir SportFEAT.com dari Djarumbadminton.com, berkat keberhasilannya meraih medali emas Olimpiade, Kido mendapatkan penghargaan Parama Krida Utama Kelas I dari pemerintah Repulik Indonesia
Baca Juga: Sang Juara Olimpiade itu Sudah Berpulang, Begini Kata Mantan Tandem Terbaiknya
Penghargaan tersebut diberikan kepada Kido dan Hendra bertepatan pada peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-25, 2008 lalu.
Penghargaan sebagai pasangan peraih satu-satunya medali emas bagi Indonesia di Olimpiade Beijing 2008.
Segudang prestasi yang diraih Markis Kido tentu menjadi motivasi bagi para pemain bulu tangkis Indonesia untuk mengikuti jejak sang pahlawan.
Baca Juga: Sempat Ngorok, Legenda Bulu Tangkis Indonesia Beberkan Kronologi Kematian Markis Kido
Khususnya skuad bulu tangkis Indonesia yang sebentar lagi mentas di Olimpiade Tokyo 2020.
Terlebih, Markis Kido menjadi pemain ganda putra terakhir yang meraih emas Olimpiade pada 13 tahun silam bersama Hendra Setiawan.
Kendati demikian, sektor ganda putra berpotensi meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 lewat dua pasangan terbaiknya yakni Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.