Keduanya berhadapan dengan wakil tuan rumah, Cai Yun/Fu Hai Feng yang juga menjadi salah satu musuh bebuyutan mereka.
Bertanding melawan wakil tuan rumah disertai tekanan pendukung lawan, tentu bukan situasi mudah. Apalagi Markis/Hendra kalah di gim pertama.
Dalam situasi tertekan, Markis Kido yang menjadi penggebuk dengan smes tajam terus menggempur pertahanan lawan tiada henti. Tak menyerah sampai poin demi poin mereka dapatkan hingga mampu membalikkan keadaan.
Baca Juga: Markis Kido, Pahlawan Bulu Tangkis Indonesia dengan Segudang Prestasi di Asia dan Dunia
Markis Kido/Hendra Setiawan sukses merebut gim kedua dan memaksakan terjadinya rubber game. Di gim ketiga, Juara Dunia 2007 itu semakin on fire. Tekanan publik tuan rumah tak lagi mempan, hingga akhirnya medali emas resmi didapatkan lewat kemenangan dramatis 12-21, 21-11, 21-16.
Prestasi yang ditorehkan Markis Kido bersama Hendra Setiawan di Olimpiade Beijing 2008 semakin mempertegas kekuatan ganda putra Indonesia.
Sampai saat ini, Markis Kido/Hendra Setiawan masih jadi ganda putra Indonesia terakhir yang berhasil mengamankan medali emas Olimpiade.
Baca Juga: Kematian Markis Kido Jadi Inspirasi untuk Merebut Medali Emas di Olimpiade Tokyo 2020
Mereka meneruskan estafet kejayaan para legenda ganda putra Tanah Air sebelumnya.
Markis Kido/Hendra Setiawan berhasil menjadi salah satu ganda putra Indonesia terbaik dunia yang sangat mudah diingat prestasinya, sama seperti Rexy Mainaky/Ricky Soebagdja (Olimpiade Atlanta 1996), Candra Wijaya/Tony Gunawan (Olimpiade Sydney 2000), hingga Candra Wijaya/Sigit Budiarto.
Markis/Hendra bisa dikatakan sudah memiliki gelar juara individual yang sangat lengkap.