Find Us On Social Media :

Ternyata Ini Alasan PBSI Pasang Pemain Muda untuk Lawan di Simulasi Olimpiade Tokyo 2020

Poster Simulasi Olimpiade Tokyo 2020 yang digelar PBSI pada 16-17 Juni 2021.

"Seperti yang saya sampaikan sebelumnya bahwa PBSI akan mengadakan simulasi sebagai ajang pemanasan menjelang Olimpiade nanti," kata Rionny Mainaky dilansir SportFEAT.com dari Badminton Indonesia.

"Di simulasi ini mereka hanya bermain satu kali saja karena ada hal yang harus dijaga termasuk meminimalisir resiko cedera.”

Baca Juga: Markis Kido Tiada, Sang Musuh Bebuyutan Beri Penghormatan hingga Trauma Main Bulu Tangkis

“Selain itu, minggu depan mereka sudah masuk dalam training center. Jadi kami mau mereka tetap dalam kondisi yang prima," sambung Rionny.

Lebih lanjut, Jonatan Christie dkk ini akan melawan pemain muda dalam simulasi Olimpiade Tokyo 2020.

Rionny mengaku bahwa hal tersebut bertujuan untuk memberi beban, gengsi serta membentuk atmosfer pertandingan sungguhan.

Baca Juga: Markis Kido, Pahlawan Bulu Tangkis Indonesia dengan Segudang Prestasi di Asia dan Dunia

Meskipun pemain muda, PBSI memastikan bahwa mereka bukanlah pemain kaleng-kaleng yang patut dianggap remeh.

"Untuk tunggal putra dan ganda putra yang mengirim dua wakil, kami memang sengaja tidak mempertemukan mereka dahulu,” ujar Rionny Mainaky.

“Kami mau memberikan sedikit beban dan gengsi dengan memasang pemain muda agar atmosfer pertandingannya terbentuk seperti di pertandingan sungguhan. Jadi kami harap walau hanya satu kali bertanding, mereka bisa tampil all out."

"Saya juga sudah berdiskusi dengan para pelatih bahwa pemain yang dipilih menjadi lawan ini setidaknya bisa mengimbangi permainan skuad Olimpiade. Semoga nanti pertandingannya bisa berjalan seru dan sesuai keinginan," lanjut pria yang pernah melatih ganda putra Jepang itu.