Find Us On Social Media :

Olimpiade Tokyo 2020 - Senggol Lin Dan, Begini Harapan Petinggi BAM kepada Anak Asuh Legenda Bulu Tangkis Indonesia

Hendrawan (kanan) dan Lee Zii Jia (kiri)

SportFEAT.COM - Sekretaris Jenderal BAM Norza Zakaria, percaya bahwa tunggal putra andalan Malaysia Lee Zii Jia mampu mengatasi tekanan di Olimpiade Tokyo 2020.

Perhelatan Olimpiade Tokyo 2020 tak lama lagi akan segera berlangsung tepatnya pada Juli-Agustus mendatang.

Beberapa atlet yang telah memastikan diri tampil di Negeri Sakura saat ini tengah disibukkan dengan persiapan ketat.

Salah satunya adalah pebulu tangkis tunggal putra Malaysia, Lee Zii Jia.

 Baca Juga: Simulasi Olimpiade Tokyo 2020 – Greysia/Apriyani Kantongi Suntikan Mental dan Modal Berharga

Anak asuh legenda bulu tangkis Indonesia Hendrawan itu didapuk sebagai andalan utama Malaysia di kancah Olimpiade Tokyo 2020.

Apalagi Lee Zii Jia mempunyai bekal cukup apik dengan status sebagai kampiun All England Open 2021.

Ditunjuk sebagai tulang punggung meraih emas untuk Negeri Jiran, Lee Zii Jia tentu memikul beban cukup berat.

Terlebih pemain berusia 23 tahun itu baru pertama kali ikut ambil bagian dalam turnamen sebesar Olimpiade.

Namun demikian, Sekretaris Jenderal Asosiasi Badminton Malaysia (BAM) Norza Zakaria, percaya Lee Zii Jia mampu memikul tekanan berat.

"Saya harap Zii Jia tahu tekanan yang dia hadapi dan yakin dia bisa mengatasinya," kata Norza, seperti dikutip Sportfeat dari Stadium Astro.

“Kami juga tahu bahwa akan selalu ada setidaknya satu perwakilan, tidak seperti China yang dulu memiliki Lin Dan dan Chen Long.

Baca Juga: Kontroversi Drama Korea Bulu Tangkis Menodai Citra Indonesia, Tim Produksi Akhirnya Minta Maaf

“Saya berharap para pemain nasional tetap fokus karena kami lebih mengutamakan kualitas daripada kuantitas," timpal Norza.

Lebih lanjut, pria berusia 54 tahun itu juga berharap tuah pasangan senior ganda campuran Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying.

Di edisi sebelumnya yakni Olimpiade Rio 2016, ganda campuran nomor satu Malaysia itu berhasil membawa pulang medali perak.

Saat itu, Chan/Goh kalah dari pasangan Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di partai puncak.

"Pada edisi Rio, pemain lain tidak diharap kecuali Datuk Lee Chong Wei tetapi mereka juga masuk final, misalnya Chan Peng Soon/Goh Liu Ying dan Goh V Shem/Tan Wee Kiong," ungkap Norza.

“Kami juga berharap pemain senior seperti Peng Soon/Liu Ying bisa mengulang prestasinya,” ujarnya memungkasi.