Find Us On Social Media :

Terkuak di MotoGP Jerman 2021! Valentino Rossi Jelaskan Biang Kerok yang Membuatnya Susah Balapan Cepat Lagi

Valentino Rossi saat berdiskusi dengan kru timnya di paddock Petronas Yamaha pada MotoGP Jerman 2021.

SportFEAT.com - Di MotoGP Jerman 2021, Valentino Rossi akhirnya menemukan biang kerok yang selama ini membuatnya susah balapan cepat.

Dalam beberapa tahun terakhir, Valentino Rossi terus dihadapkan masalah pelik terkait kecepatan balapannya yang terlihat terus menurun.

Pembalap yang kini memperkuat tim Petronas Yamaha itu sudah lama tidak juara lagi sejak seri GP Belanda pada 2016 silam.

Sedangkan capaian podium Rossi terakhir kali diraih pada awal musim 2020 lalu di seri Andalusia.

Baca Juga: MotoGP Jerman 2021 - Sudah Pesimistis Duluan, Marc Marquez: Takhta Saya Akan Segera Tamat

Valentino Rossi berulang kali selalu mengeluhkan kurangnya grip atau traksi pada ban yang ia gunakan saat balapan MotoGP.

Namun ia dan timnya masih tak bisa menemukan masalah persis apa yang mendera The Doctor hingga sulit mengantisipasi dan bersaing dengan para pembalap muda.

Padahal, agresivitas Rossi di trek balapan pun belum hilang. Namun ia selalu gagal memaksimalkan kecepatannya.

Di MotoGP Jerman 2021 kali ini, seri ini rupanya menjadi seri yang akhirnya membuka tabir keterpurukan Rossi.

Juara dunia sembilan kali itu akhirnya mengetahui penyebab yang membuatnya menderita dengan ban selama beberapa tahun terakhir.

Masalah tersebut adalah evolusi yang dilakukan pemasok ban Michelin, yang terus melakukan modifikasi ban belakang tipe lunak.

Baca Juga: Starting Grid MotoGP Jerman 2021 - Ducati Selangkah Patahkan Kutukan, Ujian Berat Yamaha

Michelin telah mengerjakan ban belakang yang lebih lembut dalam beberapa tahun terakhir.

Dan Valentino Rossi meyakini bahwa tren ban yang lebih lunak itu justru buruk untuk gaya balapnya.

"Pada 2018, saya kuat, cepat dan kompetitif. Saya tidak menang balapan di musim itu tapi saya memiliki beberapa podium dan berada di urutan ketiga klasemen Kejuaraan Dunia," ucap Rossi membandingkan, dikutip Sportfeat dari Motorsport Total.

Baca Juga: Didepak KTM, Mantan Tandem Andrea Dovizioso Hengkang ke Ajang Balapan Paling Ganas Sejagat

"Saya masih merasa kuat, dan saya juga berada di podium kedua di sini, di Sachsenring."

"Tetapi segalanya berubah pada 2019, kami harus mengatur motor sepenuhnya dengan berbeda," kata pembalap berusia 42 tahun itu.

Rossi sebenarnya mendukung adanya evolusi Michelin yang bertujuan untuk kemajuan MotoGP.

Namun ada beberapa perubahan yang tampaknya justru jadi bumerang bagi beberapa pembalap termasuk Rossi.

"Secara pribadi, saya menyukai dukungan yang baik dari ban belakang dengan tipe keras. Itu telah terjadi sepanjang karier saya. Tapi kemudian ban mulai menderita dengan pengaturan semacam ini," ungkap Rossi.

"Jadi kami harus bekerja lagi dengan cara berbeda dan mengatur ban belakang dengan tipe lunak."

"Saya memiliki masalah yang lebih besar dengan pengaturan seperti itu. Saya tidak bisa memanfaatkan gaya balapan saya. Tapi begitulah adanya, Anda harus mengerti bagaimana cara meningkatkannya," ucap dia lagi.

Michelin fokus pada ban belakang dalam beberapa tahun terakhir, sedangkan pengenalan ban baru ditunda.

Ban belakang baru diuji pada 2019 dan telah diperkenalkan pada 2020, di mana Ducati dan Honda juga sempat kesulitan pada tahun lalu.

Ban belakang modifikasi Michelin kali ini cenderung mengalami tekanan besar pada sirkuit-sirkuit kidal seperti Sachsenring dan Phillip Island yang memiliki banyak kemiringan.

Baca Juga: MotoGP Jerman 2021 - Ngeri, Lutut Debutan Ganas Ducati Nyaris Terkelupas di Aspal Sirkuit Sachsenring