SportFEAT.com – Pembalap Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales dibikin pusing tujuh keliling Yamaha yang tak mendengarkan suaranya dan memberi solusi atas masalahnya menjelang MotoGP Belanda 2021.
Pembalap Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales menyambut MotoGP Belanda 2021 dalam kondisi dongkol.
Bagaimana tidak, Vinales merasa kesal karena tengah kesulitan menemukan performa terbaiknya dengan motor YZR-M1 di MotoGP 2021.
Pembalap Spanyol itu sejatinya mampu mencatatkan hasil positif dengan menjuarai seri perdana MotoGP Qatar 2021.
Baca Juga: MotoGP Belanda 2021 - Cuma Modal Nonton TV dan Internet, Pengganti Murid Valentino Rossi Ngegas
Akan tetapi, kesuksesan tersebut hilang ditelan bumi dalam tujuh seri selanjutnya.
Parahnya, dalam seri terakhir di MotoGP Jerman 2021, pembalap berjuluk Top Gun itu finis di urutan paling buncit yakni di posisi ke-19.
Rentetan hasil buruk Vinales ini ternyata menciptakan keretakan hubungannya dengan Yamaha.
Pembalap 26 tahun itu merasa tidak dihormati, dengan mengevaluasi sendiri serta tim pabrikan Jepang itu tak membantu memberikan solusi atas masalah Vinales.
Alih-alih mendengar keluhan Vinales, Yamaha justru menyuruhnya untuk meniru seluruh pengaturan rekan setimnya yakni Fabio Quartararo yang tampil ganas di MotoGP 2021.
Top Gun pun menyindir bakal menuruti perkataan Yamaha itu pada MotoGP Belanda 2021 nanti.
Baca Juga: MotoGP Belanda 2021 – Suzuki Dirundung Masalah, Joan Mir Goyah Pertahankan Gelar Juara Dunia
“Solusi saya pasti menggunakan motor yang sama dengan Fabio (Quartararo) dari set-up, elektronik, elemen suspensi, semuanya, untuk melihat apa yang terjadi,” ujar Vinales dilansir SportFEAT.com dari Speedweek.com.
“Saya akan menyalin semuanya persis di sini di Assen. Segala pengaturannya.”
“Kemudian kita akan melihat di mana kita berada. Seharusnya tidak seperti itu, Anda harus mencoba menemukan pengaturan Anda sendiri dan menyesuaikan motor dengan gaya berkendara Anda sendiri,” lanjut pembalap berjuluk Top Gun itu.
Baca Juga: MotoGP Belanda 2021 - Punya Modal Ini, Johann Zarco Ultimatum Fabio Quartararo
Lebih lanjut, tingkah laku Yamaha itu bikin Maverick Vinales geleng-geleng kepala.
“Bukannya saya tidak senang dengan tindakan mereka (Yamaha), tetapi saya tidak pernah berada dalam posisi finis terakhir dalam karier saya,” ungkap Vinales.
“Itu sebabnya saya bilang saya merasa kurang dihormati. Bagaimana keadaannya sekarang, hanya saja aku tidak mengerti apa-apa.”
“Kami membutuhkan lebih banyak solusi dan kami akan mencoba menemukan lebih banyak karena kami memiliki banyak masalah," sambung pembalap Spanyol itu.
Di sisi lain, Vinales merupakan pembalap terakhir yang mampu juara di Sirkuit Assen pada MotoGP Belanda 2019.
Namun, ia justru ragu mampu mengulangi kesuksesannya pada gelaran seri kesembilan musim ini.
“Dan di sini (Assen) mungkin saya bisa menjadi yang pertama lagi, Anda tahu apa yang saya maksud?” jelas Maverick Vinales.
“Ini benar-benar aneh, dan sebagai pembalap, sangat sulit untuk tetap termotivasi."
“Saya benar-benar berusaha untuk bekerja cerdas dan tenang, tetapi pada akhirnya jawabannya selalu ‘Saya tidak tahu. Kami tidak tahu apa yang sedang terjadi.’ Itu sulit diterima," pungkas Vinales.