Find Us On Social Media :

Bukan Hanya Taufik Hidayat dan Alan Budikusuma, Indonesia Punya Tunggal Putra Juara Olimpiade Lagi meski Tak Dianggap

Rudy Hartono semasa jaya sebagai pemain

SportFEAT.com - Selain Taufik Hidayat dan Alan Budikusuma, Indonesia sebenarnya juga memiliki juara Olimpiade lainnya dari nomor tunggal putra yang selama ini sering terlupakan karena kemenangannya tak dihitung sebagai kemenangan resmi.

Selama ini Indonesia dikenal memiliki dua mantan tunggal putra cemerlang yang sukses memenangi medali emas Olimpiade, Taufik Hidayat dan Alan Budikusuma.

Taufik Hidayat memenangi medali emas Olimpiade Athena 2004.

Sedangkan Alan Budikusuma menang di Olimpiade Barcelona 1992, mengawinkan medali emas dengan Susy Susanti yang kini menjadi istrinya.

Baca Juga: Bukan di Kandang KTM! Dani Pedrosa Dapat Perlakuan Istimewa, Bakal Comeback Balapan di Seri MotoGP Ini

Namun selain dua nama tersebut, faktanya Indonesia juga punya jagoan tunggal putra pemenang Olimpiade lainnya, yakni Rudy Hartono.

Ya, Rudy Hartono adalah salah satu tunggal putra legendaris Indonesia yang selama ini dikenal menjadi pemenang terbanyak (8 gelar) ajang tertua bulu tangkis dunia, All England.

Namun selain itu, Rudy Hartono juga pernah memenangi medali emas Olimpiade.

Justru Rudy Hartono adalah tunggal putra pertama Indonesia yang menang di ajang Olimpiade. Hanya saja, kemenangannya saat itu tidak dianggap.

Sebagaimana dikutip Sportfeat dari Kompas, Rudy Hartono pernah memenangi medali emas Olimpiade pada tahun 1972.

Ya, di tahun-tahun tersebut, Rudy memang sedang jaya-jayanya.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Legenda Bulu Tangkis Indonesia Bongkar Persiapan Lee Chong Wei 2.0

Di partai final Olimpiade 1972, ia mengalahkan wakil Denmark, Svend Pri dengan skor telak 15-6, 15-1.

Meski begitu, kemenangan tersebut memang tidak terhitung jadi kemenangan resmi sebab saat itu cabang olahraga di Olimpiade 1972 masih sebatas sebagai perkenalan.

Tidak hanya kemenangan Rudy Hartono yang tidak dianggap, wakil Indonesia lainnya yakni ganda putra Ade Chandra/Christian Hadinata (medali emas), tunggal putri Utami Dewi (medali perak) dan Christian Hadinata/Utami Dewi (medali perunggu) juga tidak tercatat dalam sejarah.

Baca Juga: Begini Pesan Menyentuh Franco Morbidelli usai Dipastikan Absen pada MotoGP Belanda 2021

Bulu tangkis memang secara resmi baru masuk dalam daftar cabang olahraga Olimpiade pada edisi 1992 di Barcelona.

Sebelumnya, cukup tidak mudah membuat bulu tangkis bisa masuk ke ajang sekelas Olimpiade.

Sebab setelah perkenalan di tahun 1972, bulu tangkis masih belum masuk ajang Olimpiade dan bahkan pada edisi Olimpiade Seoul 1988, masih jadi ajang ekshibisi.

Sejak menjadi cabang olahraga yang masuk Olimpiade, bulu tangkis sering menyuguhkan tradisi emas bagi Indonesia, kecuali di edisi London yang sempat terganjal skandal.

Namun begitu, di Olimpiade Tokyo 2020 kali ini, dengan amunisi para pemain muda, Indonesia diharapkan kembali meraih kejayaan medali emas.

Pada tahun ini, Olimpiade Tokyo 2020 akan lebih berbeda karena digelar di saat pandemi Covid-19.

Menurut rencana, cabang olahraga bulu tangkis di Olimpiade Tokyo 2020 akan bergulir pada 24 Juli-8 Agustus 2021.

Ada 7 wakil Indonesia yang akan tampil yakni diantaranya Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Gregoria Mariska Tunjung, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.