SportFEAT.com - Suzuki Ecstar masih kesulitan menemukan sosok pengganti Davide Brivio di tim mereka pada MotoGP 2021. Performa tim mereka cenderung menurun.
Performa tim Suzuki Ecstar di MotoGP 2021 cenderung kurang greget dibanding musim lalu.
Padahal sebagai juara dunia bertahan, Suzuki dipandang mampu menjadi tim unggulan baru selain Yamaha, Honda dan Ducati di musim ini.
Saat ini, Suzuki Ecstar masih jauh dari jalur mempertahankan gelar lantaran posisi mereka di klasemen MotoGP 2021 masih kalah saing dengan tim lain.
Baca Juga: Pembalap Ini Tak Sungkan Berbahagia Maverick Vinales Cerai dengan Yamaha
Dua pembalap mereka, Joan Mir dan Alex Rins belum ada yang mampu juara di paruh pertama musim ini.
Joan Mir selaku juara dunia bertahan, tertahan di posisi keempat klasemen dan berselisih 55 poin dari sang pemuncak klasemen, Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha).
Sementara Alex Rins, performanya lebih anjlok sebab dia beberapa kali mengalami crash.
Kepergian sang mantan manajer tim Davide Brivio agaknya membuat kinerja tim sedikit berubah.
Sebagaimana diketahui, Davide Brivio merupakan orang penting di balik kesuksesan Suzuki pada MotoGP 2020 lalu. Namun sayangnya, Brivio memilih tantangan baru di musim ini dan menjajal Formula1 untuk menjabat sebagai CEO Alpine Renault.
Sampai saat ini, Suzuki masih kesulitan mencari pengganti Brivio.
Terbukti mereka tak kunjung memiliki manajer tim baru meski performa tim pabrikan asal Hamamatsu Jepang tersebut belum ganas.
Bahkan secara internal, tugas Brivio dibagi antara beberapa bahu seperti Manajer Proyek Shinichi Sahara dan Direktur Teknis Ken Kawauchi.
Total sebanyak tujuh orang di tim Suzuki berbagi tugas Brivio sebelumnya.
Baca Juga: Lionel Messi Sudah Bukan Milik Barcelona, Resmi Jadi Pengangguran?
Shinichi Sahara yang biasanya bertugas di Jepang kini harus rajin mengunjungi paddock Suzuki di setiap seri balapan.
"Saya tidak menyangkal bahwa Davide sebagai pribadi dan manajer tim, memainkan peran penting dalam membentuk tim kami," ujar Shinchi Sahara dikutip Sportfeat dari Motorsport Total.
"Kepergiaannya yang tiba-tiba memaksa kami untuk beradaptasi dan mengevaluasi kembali bagaimana kami harus bekerja," imbuh Sahara.
Sahara kini mengawasi langsung kinerja timnya dengan mata kepala sendiri. Sebelumnya ia hanya tahu dari laporan tertulis yang biasanya menjadi tugas Brivio.
Saat ini, Suzuki masih mempertimbangkan apakah mereka harus segera mengisi posisi Brivio atau membiarkan tugas Brivo terbagi dalam beberapa orang.
"Kami belum memiliki siapapun musim ini (untuk menggantikan dia), karena kami harus memikirkan dan merencanakannya dengan hati-hati," tukas Sahara.
"Saya masih perlu waktu untuk lebih memahami dinamika tim. Jika kami mengubah sesuatu soal teknis, Anda bisa langsung tahu apakah motornya lebih baik atau buruk."
"Tetapi jika mengubah manajemen, lain lagi ceritanya. Butuh lebih banyak waktu untuk melihat efeknya," imbuh dia.
"Saya akan menggunakan jeda musim panas ini untuk menganalisis paruh pertama kami, apakah kami perlu mengubah sesuatu untuk musim depan," ucap Sahara lagi.
Baca Juga: Plot Rencana Marc Marquez Harus Berjalan Lancar Usai 2 Tahun Lembur di MotoGP