SportFEAT.com - Pembalap Pramac, Johann Zarco menjadi pesaing terkuat Fabio Quartararo dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP 2021. Namun ia masih kesulitan meniru satu kelebihan Quartararo.
Johann Zarco dan Fabio Quartararo menjadi dua pembalap teratas yang menghuni papan klasemen MotoGP 2021.
Fabio Quartararo tampil kuat bersama Monster Energy Yamaha di musim ini.
Quartararo telah mengemas empat gelar juara dan dua podium yang membuatnya bertengger di puncak klasemen dengan 156 poin.
Di bawahnya, ada Johann Zarco yang masih mengintai dengan sengit.
Johann Zarco memang belum mengemas gelar juara di musim ini, bahkan sepanjang kariernya di MotoGP.
Akan tetapi, di MotoGP 2021 kali ini, debutnya bersama Pramac sangat manis dengan raihan empat kali runner-up.
Zarco juga tidak pernah terlempar dari 10 besar dalam setiap seri balapan yang dituntaskannya.
Sama-sama berasal dari Prancis, rivalitas Johann Zarco dan Fabio Quartararo juga perlahan menguat.
Baca Juga: Hubungan dengan Yamaha Berakhir Tragis, Maverick Vinales Harus Belajar dari Johann Zarco
Apalagi, jarang melihat persaingan sengit dua pembalap Prancis di MotoGP khususnya dalam perburuan gelar juara dunia.
Sejak menyadari dirinya mampu bersaing untuk gelar juara dunia, Zarco membulatkan tekad untuk terus mengejar kemenangan perdananya.
Akan tetapi, ada beberapa hal yang menurutnya masih jadi kelemahan dalam dirinya.
Baca Juga: EURO 2020 - Leonardo Spinazzola Jadi Tumbal Italia ke Semifinal
Zarco masih belajar meniru keunggulan Fabio Quartararo yang masih sulit dimilikinya.
"Anda dapat melihat dari cara dia (Fabio, red) membalap bahwa dia tidak pernah ragu-ragu," ucap Johann Zarco dikutip Sportfeat dari Speedweek.
"Dia memiliki kepercayaan diri penuh."
"Ini adalah kelebihan-kelebihan dia yang saya masih belum memilikinya. Bagi saya, perlu sedikit demi sedikit dan membutuhkan waktu untuk memiliki sikap itu," tandas Zarco.
Meski menjadi pesiang kuat di sirkuit, Zarco tetap menjadi rekan baik sekaligus senior yang ramah pada Fabio Quartararo.
Zarco kini mengalihkan fokusnya ke seri perdana usia jeda musim panas, di sirkuit Red Bull Ring, Spielberg, Austria.
Sirkuit tersebut merupakan sirkuit favorit Ducati yang bakal menggelar dua ronde, Styria dan Austria.
"Memang itu tidak akan mudah, butuh kesiapan mental dan usaha maksimal," kata Zarco.
"Di Spielberg seharusnya memungkinkan kami untuk menang, karena seperti diketahui, treknya menguntungkan kami," ucap pembalap 30 tahun itu.