SportFEAT.com – Mantan pembalap MotoGP, Dani Pedrosa merasa penasaran apakah pindah ke Yamaha mampu membawanya untuk merebut gelar juara dunia.
Mantan pembalap MotoGP, Dani Pedrosa menghabiskan seluruh kariernya di dunia balap bersama tim Honda.
Pedrosa tercatat berbakti sebagai pembalap kepada Honda selama 18 tahun.
Tahun 2001 menjadi awal perjalaan Pedrosa bersama Honda di kelas 125cc.
Baca Juga: Francesco Bagnaia Bakal Lakukan Hal Ini Demi Merebut Gelar Juara Dunia MotoGP 2021
Sebelum akhirnya debut di kelas Grand Prix pada 2006 dengan Repsol Honda, dan pensiun pada akhir 2018 lalu.
Selama dua belas tahun membela pabrikan Jepang, Pedrosa gagal belum pernah sekalipun merebut gelar juara dunia.
Pedrosa pun mengaku sempat memiliki hasrat untuk kembali balapan di awal-awal masa pensiunnya untuk berjuang meraih gelar MotoGP.
“Setelah balapan terakhir saya, ada hari-hari ketika saya merasakan keinginan untuk balapan. Saya suka balap serta kompetisi dan rasa manis dari kemenangan,” ujar Pedrosa dilansir SportFEAT.com dari Motosprint.
“Tapi MotoGP adalah ketidakpastian yang konstan, siapa pun bisa menang dan menderita di belakang."
Baca Juga: Setelah Jorge Lorenzo, MotoGP Harus Siap Kehilangan Satu Pembalap Terhebatnya: Valentino Rossi
“Anda bisa berada dalam situasi yang berbeda dalam sekejap mata, dan Anda harus sangat baik dalam pemilihan agar tidak membuat kesalahan,” sambung pembalap Spanyol itu.
Lebih lanjut, Pedrosa hingga saat ini masih penasaran mengapa ia gagal merebut satupun gelar juara dunia.
Bahkan, pembalap Spanyol itu merasa kepikiran jika dulu pindah dengan Yamaha apakah nasibnya akan jauh lebih mujur.
Baca Juga: Rumor Baru, Maverick Vinales Ditolak Ducati dan Kuat Merapat ke Aprilia
“Saya selalu bertanya-tanya bagaimana karier saya akan berubah jika saya telah membalap untuk Yamaha setidaknya sekali,” ungkap Pedrosa.
“Sulit untuk mengatakan apakah sebuah gelar akan mengubah karier saya, dan mungkin jawaban apa pun selain ‘ya’ akan tampak seperti pembenaran,”
Di sisi lain, pria 35 tahun itu mengibaratkan pembalap hebat tanpa mahkota juara bagaikan peneliti tanpa gelar Nobel.
Pedrosa sendiri merasa bangga dengan perjalanan kariernya 18 tahun bersama Honda meskipun gagal meraih gelar juara dunia.
“Tetapi juga benar bahwa tidak semua peneliti hebat dalam sejarah telah memenangkan gelar Nobel,” jelas Pedrosa.
“Dalam 18 tahun di paddock MotoGP saya telah mencapai beberapa tonggak yang menempatkan saya di antara yang terbaik dalam olahraga ini.”
“Mengingat kembali tahun-tahun di mana saya adalah salah satu dari empat terbaik (bersama dengan Valentino Rossi, Casey Stoner dan Jorge Lorenzo),” pungkas mantan pembalap Honda itu.