Find Us On Social Media :

Fabio Quartararo Semakin Jadi Momok Menakutkan Tim Ducati

Direktur olahraga Ducati, Paolo Ciabatti.

SportFEAT.com - Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti semakin mengakui bahwa Fabio Quartararo adalah lawan paling sulit bagi tim-tim mereka pada MotoGP 2021.

Jeda musim panas di MotoGP 2021 membuat kubu Ducati kian merefleksikan diri dengan penampilan tim-tim mereka.

Musim ini, Ducati diperkuat dua tim satelit, yakni Pramac dan Avintia.

Total, Ducati punya enam pembalap di MotoGP 2021.

Baca Juga: Yamaha Bela Diri Dituduh Rusak Karier dan Telantarkan Maverick Vinales pada MotoGP 2021

Peforma Ducati yang dimotori Jack Miller dan Francesco Bagnaia pun sebenarnya melesat di musim ini dan terlihat begitu kuat.

Apalagi keunggulan mereka di trek lurus sering kali dipertontonkan dalam sembilan seri MotoGP 2021 yang sudah bergulir.

Kekuatan Ducati semakin besar dengan kehadiran Johann Zarco dan debutan baru Jorge Martin di Pramac.

Siapa sangka, Johann Zarco yang dulu sempat terkatung-katung tak memiliki tim dan meredup bersama KTM, kini menjelma jadi rider Ducati terkuat.

Desmosedici GP agaknya sangat cocok bagi Zarco hingga ia sukses mengemas beberapa podium yang mengantarkannya ke peringkat kedua klasemen MotoGP 2021.

Namun begitu, dari sekian banyak rider Ducati yang bersinar, mereka masih kalah oleh satu pembalap Yamaha, Fabio Quartararo.

Baca Juga: Anti-Mainstream! Brad Binder Malah Bersyukur Paceklik Gelar dengan KTM Red Bull di MotoGP 2021

Fabio Quartararo sekarang memuncaki klasemen MotoGP 2021 dan sudah mengemas tiga gelar juara ditambah dua podium.

Penampilan Quartararo di musim ini juga begitu menggila dan amat berbeda dari musim lalu, di mana ia sempat mengalami tekanan psikologis hebat.

Gara-gara perubahan besar dan signifikan yang dipertontonkan Quartararo ini, Ducati mulai cemas.

Baca Juga: Kepergian Maverick Vinales Bikin Yamaha Pusing, Kali Ini Jawara Ajang Tetangga Jadi Incaran

Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti tidak segan menegaskan bahwa Fabio Quartararo resmi mereka anggap sebagai musuh utama yang harus digulingkan.

"Dia sangat cepat dan konsisten," ucap Paolo Ciabatti dikutip Sportfeat dari Speedweek.

"Saya harus bilang bahwa Fabio cukup beruntung tidak mendapat bendera hitam (diskualifikasi) di GP Catalunya karena resleting baju balapnya terbuka.""

"Tetapi bagaimanapun ia tetap berhasil finis di peringkat ketiga sebelum dihukum penalti menjadi keeenam," ucap Ciabatti.

Pada MotoGP Catalunya 2021, Faio Quartararo sebenarnya sempat memimpin perlombaan dan bersaing kuat dengan Miguel Oliveira (KTM Red Bull).

Namun insiden tak terduga baju balapnya mengacaukan konsentrasinya.

Meski begitu, Ciabati justru menilai insiden itu semakin menggabarkan betapa mengerikannya Fabio Quartararo sekarang.

Bahkan sebelumnya di seri GP Spanyol, pembalap asal Prancis itu juga kuat, meski terserang arm-pump dia masih bisa mempertahankan diri di barisan depan sebelum akhirnya harus puas finis di peringkat ke-13.

Yang lebih membuat Quartararo ngeri lagi, berbagai insiden itu kini tidak membuat El Diablo bernyali ciut. Mentalnya jauh lebih kuat dibanding musim lalu.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Marcus/Kevin Siaga ! Meski Punya Rekor Pertemuan Fantastis di Grup A

Malah, Quaratararo semakin garang hingga terakhir berhasil menjadi kampiun di MotoGP Belanda 2021.

"Saya tidak mau memprotes (soal baju balap Quartararo). Tapi pada akhirnya Fabio berhasil melewati garis finis di urutan ketiga sebelum dipenalti ke urutan keenam," kata Ciabatti.

"Kalau saja dia didiskualifikasi, dia akan tidak akan dapat poin "Namun masa bodoh dengan semua itu. Karena kita harus ingat Fabio juga berjuang untuk kemenangan di seri tersebut melawan Oliveira sebelum masalah resleting muncul," lanjut Ciabatti.

"Jadi dia itu sangat kompetitif dan merupakan lawan terkuat kami untuk perebutan gelar juara dunia. Dia membalap dengan sangat baik dan perasaannya dengan motor Yamaha pada dasarnya sangat baik di setiap trek," tukasnya.

Baca Juga: Kekacauan Kontrak Tim Valentino Rossi Terkuak, The Doctor Mungkin Harus Tunda Pensiun di MotoGP 2022