Find Us On Social Media :

Terlalu Narsis, Dani Pedrosa Berikan Kritikan Menohok untuk Pembalap MotoGP 2021

Pembalap penguji KTM, Dani Pedrosa.

SportFEAT.com – Pembalap penguji KTM, Dani Pedrosa memberi kritikan menohok untuk pembalap MotoGP 2021 yang terlalu narsis.

Pembalap penguji KTM, Dani Pedrosa dikabarkan akan comeback di MotoGP 2021.

Pedrosa akan menggunakan jatah dua jatah wild card di Sirkuit Red Bull Ring, dan Misano.

Akan tetapi, KTM belum memberikan pengumuman terkait Pedrosa yang bakal pertama kali tampil di MotoGP tanpa mengenakan motor Honda yang pernah ia bela selama 18 tahun di sepanjang kariernya.

Baca Juga: Demi Jinakkan Honda, Pol Espargaro Jalani Adaptasi Ekstrem Sampai 13 Kali Kecelakaan di MotoGP 2021

Jika rencana comeback itu terwujud, tujuan Pedrosa kembali tampil juga bukan kembali bersaing di MotoGP 2021.

Pembalap Spanyol itu tentu lebih fokus untuk menguji motor RC16 milik tim KTM.

Selain itu,  Pedrosa juga menilai bahwa dunia balap khususnya kelas Grand Prix telah mengalami perubahan sejak beberapa tahun terakhir.

"MotoGP sudah berubah dalam waktu yang lama," ujar Pedrosa dilansir SportFEAT.com dari Tutto Motori Web.

“Jelas bahwa perubahan yang dilakukan oleh Dorna dan Carmelo Ezpeleta telah membantu merevitalisasi citra Piala Dunia," lanjut pembalap Spanyol itu.

Baca Juga: Demi Jinakkan Honda, Pol Espargaro Jalani Adaptasi Ekstrem Sampai 13 Kali Kecelakaan di MotoGP 2021

Lebih lanjut, perubahan juga terjadi dalam tingkah laku pembalap MotoGP sendiri.

Menurutnya, pembalap MotoGP 2021 saat ini terlalu narsis dalam bermedia sosial.

Pedrosa memberikan kritik menohok kepada pembalap yang sering menuangkan alasan terkait hasil buruknya ketimbang membenahi diri sendiri.

Baca Juga: Johan Zarco Rela Nyontek Fabio Quartararo demi Ngegas di Sisa MotoGP 2021

"Hal yang paling mengejutkan bagi saya adalah banyak pembalap tampaknya lebih mementingkan media sosial daripada hasil mereka," kata Pedrosa.

"Aku bisa saja salah, tapi aku melihat ada maksud untuk mengklarifikasi hasil yang didapatkannya dengan kata-kata atau foto dari pekan ke pekan selanjutnya," sambung pria 35 tahun.

Di sisi lain, media sosial ini juga mempengaruhi konsentrasi dan mental para pembalap ketika terlalu berurusan dengan netizen.

Maverick Vinales (Monster Energy Yamaha) adalah salah satu pembalap yang sudah kapok bermain Twitter dan menghapus akunnya setelah diserang para haters.

Kala itu, Vinales dicecar untuk pensiun dari MotoGP akibat penampilannya yang tak konsisten musim ini.

Baca Juga: Petronas Yamaha Belum Tentukan Komposisi Pembalap untuk MotoGP 2022 Gara-gara Valentino Rossi

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)