SportFEAT.COM - Manajer LCR Honda, Lucio Cecchinello, bongkar penyebab pembalap kawakan Valentino Rossi tampil kurang memuaskan di sepanjang MotoGP 2021.
Valentino Rossi belum mampu menunjukkan performa terbaik sejak terakhir kali menjadi juara dunia tiga belas tahun silam atau pada MotoGP 2008.
Pembalap berjuluk The Doctor itu diketahui belum sekali pun merengkuh kembali titel juara dunia dalam periode tersebut.
Bahkan Valentino Rossi terakhir kali mencicipi naik podium tertinggi empat tahun silam tepatnya pada MotoGP Belanda 2017 lalu.
Baca Juga: Hengkang di Akhir Musim MotoGP 2021, Maverick Vinales Malah Umbar Janji Manis untuk Yamaha
Performa buruk Valentino Rossi berlanjut musim lalu, dimana ia meraih hasil terburuk sepanjang karier mentas di kelas premier
Untuk pertama kalinya, rider berusia 42 tahun itu terlempar dari posisi sepuluh besar di akhir kompetisi MotoGP 2020.
Tak berhenti disitu, Rossi masih saja terpuruk di MotoGP 2021.
Dari sembilan perlombaan yang telah digelar, pembalap Petronas Yamaha SRT itu sudah lima kali gagal membawa pulang poin.
Walhasil, Rossi terpuruk di posisi ke-19 klasemen sementara dengan baru meraih 17 poin saja.
Rentetan hasil buruk yang dialami Valentino Rossi ini menyita perhatian bos LCR Honda, Lucio Cecchinello.
Baca Juga: Rahasia di Balik Kesuksesan Fabio Quartararo Kuasai Paruh Musim MotoGP 2021
Cecchinello mencoba menganalisa faktor yang membuat The Doctor terpuruk di MotoGP 2021 ini.
Menurut pria Italia itu, Rossi tak mampu beradaptasi dengan gaya balap modern yang ditampilkan para kompetitornya.
"Setiap era memiliki gayanya sendiri dan Valentino (Rossi) saat ini sedang bersaing dengan anak-anak berusia 20 tahun," kata Cecchinello, dikutip Sportfeat dari Tuttomotoriweb.
"Gaya mengemudi telah berubah dan tidak mudah untuk beradaptasi."
Mantan pembalap kelas 125cc itu kemudian menganalogikan kasus Rossi dengan final Euro 2020 antara Italia dengan Inggris.
Cecchinello menyebut Italia bakal gagal menjadi juara Eropa jika memainkan Rossi yang sudah berumur.
"Ini akan seperti mempekerjakan pesepakbola terbaik dari 20 tahun lalu untuk bermain di final Piala Eropa 2020 melawan Inggris," ujar Cecchinello.
"Kami tidak akan keluar sebagai pemenang karena cara bermain telah berubah,” pungkas pemilik LCR Honda itu.