Find Us On Social Media :

Olimpiade Tokyo 2020 - Peringatan Liliyana Natsir: Status Unggulan Bukan Jaminan

Eks pemain ganda campuran Indonesia, Liliyana Natsir, berbicara kepada wartawan usai konferensi pers Indonesia Masters 2020 di Jakarta, Kamis (21/11/2019)

SportFEAT.com - Legenda bulu tangkis Indonesia, Liliyana Natsir mengingatkan bahwa status unggulan bukanlah jaminan apapun pada Olimpiade Tokyo 2020.

Liliyana Natsir mengingatkan para atlet Indonesia, termasuk pebulu tangkis Tanah Air yang lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 untuk tetap fokus pada tujuan mereka.

Pada Olimpiade Tokyo 2020 kali ini, cabang olahraga bulu tangkis Indonesia meloloskan 7 wakil yang terdiri dari 11 pemain.

Wakil Indonesia tersebut rata-rata merupakan pemain yang menyadang status unggulan.

Baca Juga: Berasa Mimpi, Lika-liku Mohammad Ahsan dan Hendra Setaiwan Bisa Lolos ke Olimpiade Tokyo 2020

Sebut saja seperti Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, lalu ada ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.

Liliyana Natsir memberikan wejangan penting bagi para unggulan tersebut.

Sebagai mantan pemain yang sudah merasakan pahit manis di Olimpiade, Liliyana mengingatkan untuk tidak terlena dengan status unggulan.

Eks pemain yang akrab disapa Ci Butet itu menerangkan bahwa status unggulan bukanlah jaminan.

Oleh karena itu, menurut Liliyana, penting untuk mengelola aspek mental tiap pemain mengingat Olimoiade bakal menyajikan tekanan yang tinggi.

"Mulai dari suasana dan semuanya itu berbeda dengan biasanya," ujar Liliyana Natsir sebagaimana dilansir Sportfeat dari Antara.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Jalan Gregoria Terjal, tapi Susy Susanti Punya Prediksi Lain

"Mental jadi sangat penting karena di Olimpiade tekanannya sangat tinggi."

"Sebaliknya, mereka yang tidak diunggulkan malah menjadi juara," ujar Liliyana.

Ucapan Liliyana Natsir tersebut tidak lepas dari pengalamannya sendiri.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 – Jadi Tuan Rumah, Skuad Bulu Tangkis Jepang Tersandung Kendala

Ia merupakan mantan pemain ganda campuran yang menjalani debut olimpiade pada edisi beijing 2008.

Kala itu Liliyana berpasangan dengan Nova Widianto dan berstatus unggulan pertama.

Mereka mencapai final. Namun tak dinyana, Nova/Liliyana saat itu justru 'terpeleset'.

Mereka kandas dari Lee Yong-dae/Lee Hyo-jung (Korea Selatan) yang notabene pasangan non-unggulan.

Fenomena rontoknya pemain unggulan juga terlihat pada edisi terakhir Olimpiade, Rio 2016.

Salah satu yang mengejutkan adalah nomor ganda putra. Dua unggulan teratas Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong (Korea Selatan) dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan gagal pulang membawa medali.

Lebih lanjut, Liliyana berharap pada edisi Olimpiade Tokyo 2020 kali ini, kerja keras para atlet Indonesia disertai doa bisa meghasilkan hasil manis.

"Bukan hanya dari bulu tangkis, tetapi semua cabang olahraga. Olimpiade adalah tujuan bagi atlet. Kesempatan belum tentu datang lagi. Jadi harus benar-benar siap, dan semoga meraih hasil terbaik," tutur Liliyana.