Find Us On Social Media :

Olimpiade Tokyo 2020 – Ketika Ganda Putra Malaysia Sadar Diri Tak Sebanding dengan Ahsan/Hendra

Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, saat menjalani hari pertama babak penyisihan grup B BWF World Tour Finals 2020 di Impact Arena, Bangkok, Rabu (27/1/2021).

SportFEAT.com – Jelang pertandingan di fase grup Olimpiade Tokyo 2020, ganda putra Malaysia sadar diri tak sebanding dengan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

Pertandingan antara ganda putra Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik dengan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan menjadi salah satu laga panas di babak fase grup Olimpiade Tokyo 2020.

Chia/Soh dijadwalkan bertemu pasangan berjuluk The Daddies pada laga penyisihan grup D, Senin (26/7/2021).

Ganda putra Malaysia ini jauh lebih tertantang untuk menghadapi Ahsan/Hendra di laga kedua ketimbang menghadapi Choi Sol-gyu/Seo Seung-jae (Korea Selatan) di partai pembuka.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Marcus Gideon/Kevin Sanjaya Awali Perjuangan Lawan Ganda Kontroversial

Chia/Soh memiliki rekor buruk saat bertemu ganda putra ranking dua dunia itu.

Ahsan/Hendra mampu melibas ganda putra ranking sembilan dunia itu dengan enam kemenangan dari tujuh kali pertemuan.

Final Malaysia International Challenge 2018 menjadi laga perdana pertemuan antara Aaron/Soh dengan The Daddies.

Kala itu, Ahsan/Hendra menang dengan rubber game. Kekalahan itu sekaligus menjadi awal Aaron/Soh tumbang bertubi-tubi hingga enam kali atas The Daddies.  

Namun, Aaron Chia menyebut bahwa kekalahan itu merupakan titik balik baginya dan juga The Daddies untuk tampil di Olimpiade Tokyo 2020.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Sulitnya Taklukkan Ahsan/Hendra, Ganda Putra Malaysia: Tak Bisa Jika Hanya Andalkan Kecepatan dan Stamina

“Saya merasa kedua pasangan memiliki kesamaan selama final IC Malaysia, mengingat kami seperti memulai dari awal,” ujar Aaron Chia dilansir SportFEAT.com dari The Star.

“Bagi saya dan Wooi Yik, runner-up itu adalah salah satu hasil bagus yang kami raih selama tahun pertama kami sebagai pasangan, sedangkan untuk Ahsan/Hendra, itu menandai gelar pertama mereka bersama tidak lama setelah mereka bersatu kembali.”

“Setelah itu kami menerima panggilan Piala Thomas serta lolos ke Kejuaraan Dunia pertama kami (di Nanjing) dan mencapai perempat final. Itu adalah langkah pertama kami untuk menjadi pasangan papan atas nasional,” sambung Aaron.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 – Bocor, Begini Strategi Ganda Putri Malaysia yang Ingin Tumbangkan Greysia/Apriyani

Meskipun sama-sama bangkit, Aaron Chia sadar diri bahwa ia dan Soh Wooi Yik tak sebanding dengan The Daddies.

“Jelas, Ahsan/Hendra tidak bisa dibandingkan karena mereka semakin kuat dan bahkan merebut kembali gelar besar termasuk Kejuaraan Dunia, All England dan Final Tur Dunia,” jelas Aaron.

Di sisi lain, Aaraon/Soh masih optimis mampu lolos dari babak fase grup walau memiliki rekor buruk atas ganda putra ranking enam teratas.

Ganda putra Malaysia itu mengaku memiliki peluang besar sebab sering mempersulit permainan pasangan teratas meski hasilnya belum maksimal.

“Ya, kami memiliki catatan buruk melawan enam pasangan teratas ini karena Ahsan/Hendra adalah satu-satunya pasangan yang kami menangi, tetapi hanya sekali,” kata Aaron Chia.

“Tapi lebih sering daripada tidak, kami selalu bisa mempersulit permainan dari mereka.”

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Presiden Taiwan Minta Maaf Gara-gara 'Servis Amburadul' untuk Ratu Bulu Tangkis Dunia

“Jadi, saya yakin kami bisa mengalahkan siapa pun jika kami bisa menangani diri sendiri dengan lebih baik selama tahap penting,” sambung Aaron.

“Misalnya, melawan Liu Yu Chen/Li Jun Hui (China), empat dari (enam kekalahan) kami terjadi di rubber game. Ada banyak kesempatan ketika kami memimpin di set penentuan, tetapi akhirnya dikalahkan,” tandasnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)