Find Us On Social Media :

Olimpiade Tokyo 2020 - Alasan Anthony Ginting Ogah Mikir Persaingan Babak 16 Besar

Anthony Sinisuka Ginting kalah saat menjalani laga simulasi Olimpiade Tokyo 2020 dari Shesar Hiren Rhustavito.

SportFEAT.COM - Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, memilih fokus setiap pertandingan di Olimpiade Tokyo 2020.

Tim bulu tangkis Indonesia diketahui mengirimkan sebelas wakil yang tersebar ke lima sektor berbeda di Olimpiade Tokyo 2020.

Nomor tunggal putra menjadi salah satu sektor yang menyumbangkan duta terbanyak dengan dua wakil.

Mereka adalah Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie.

 Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 – Senggol Jonatan Christie, Legenda Bulu Tangkis Malaysia Prediksi Persaingan Tunggal Putra Bakal Sengit

Anthony Sinisuka Ginting sendiri tergabung Grup J bersama Gergely Krausz (Hungaria) dan Sergey Sirant (Rusia).

Di atas kertas, pemain berusia 24 tahun itu diprediksi akan melalui babak penyisihan grup dengan mudah karena akan bertemu lawan-lawan mudah.

Secara peringkat, Anthony Ginting memang unggul jauh dibanding Krausz dan Sirant.

Sirant bertengger di posisi ke-77 dunia. Sementara itu, Krausz menempati peringkat ke-94 dunia.

Namun demikian, Anthony Ginting ogah berpikir terlalu jauh dan memilih untuk fokus setiap pertandingan.

"Ya tetap dari awal tidak mau lihat siapa lawannya sih," kata Anthony Ginting dalam siaran pers PBSI, seperti dikutip Sportfeat dari laman Djarumbadminton.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Greysia/Apriyani Cuma Punya Rekor Bagus Lawan Pasangan Inggris

"Tetap fokus dan maksimal saja untuk persiapan menjelang pertandingan sama nanti pas pertandingannya,” timpal pemain berdarah Batak itu.

Anthony Ginting menegaskan enggan berpikir tentang persaingan babak 16 besar.

Pasalnya, kejutan bisa saja terjadi di babak penyisihan karena turnamen sebesar Olimpiade Tokyo 2020 tidak bisa diprediksi.

"Saya belum memikirkan (babak) 16 besar, waspada satu-satu saja dulu lawan di grup. Ini Olimpiade, semua bisa terjadi," ungkap Anthony lagi.

"Jangankan Olimpiade, di turnamen biasa pun sering terjadi pemain yang peringkatnya lebih rendah bisa mengalahkan unggulan,” tambahnya.

Disinggung mengenai persaingan di sektor tunggal putra, jebolan SGS PLN Bandung itu bakal berjalan ketat.

Apalagi nanti ia akan bertarung dengan pemain top seperti, Kento Momota, Viktor Axelsen, Anders Antonsen hingga tunggal putra terbaik Malaysia, Lee Zii Jia.

"Persaingan di tunggal putra akan ramai. Semua merata kekuatannya. Apalagi saat sudah masuk babak gugur. Unggulan sudah bertemu unggulan," ucap Anthony.

"Jadi menurut saya, siapa yang lebih siap dan tidak kehilangan fokus dia yang akan menang,” tutup pemain terbaik Tanah Air itu.