SportFEAT.com - Serba-serbi Olimpiade Tokyo 2020, fakta unik di balik alasan atlet menggigit medali saat naik poidum kemenangan.
Olimpiade Tokyo 2020 telah memasuki pekan-pekan terakhir.
Untuk cabang olahraga bulu tangkis, gelaran pertandingan di panggung Olimpiade Tokyo 2020 akan tuntas sampai Senin (2/8/2021).
Seiring dengan mulai memasuki fase akhir Olimpiade Tokyo 2020, sudah semakin banyak pula para atlet yang berjuang untuk memperebutkan medali.
Ketika melihat para atlet naik podium kemenangan, pasti pemandangan menggigit medali, khususnya bagi peraih medali emas, sudah tidak asing lagi.
Ya, pose menggigit medali bagi para pemenang Olimpiade sudah menjadi tradisi lama.
Hal itu juga berlaku bagi para atlet Indonesia yang sekiranya pernah meraih medali emas di kancah Olimpiade.
Namun, tidak banyak yang tahu bahwa ada alasan di balik tradisi mengigit medali sepanjang gelaran Olimpiade.
Dikutip Sportfeat dari Kompas.com, ada beberapa tahapan menggit medali oleh para atlet Olimpiade dari waktu ke waktu.
Mulanya, pose menggigit medali tidak lepas dari kebiasaan orang-orang zaman dahulu dalam memastikan keaslian emas.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Mitos Unik Ini Masih Bertahan Kalau Sampai Chen Long Juara Lagi
Mengigit logam untuk memastikan apakah itu emas atau bukan akan lebih terasa perbedaannya. Emas memiliki bentuk dan tekstur lebih lembut dan gampang dibentuk.
Sehingga, dari kebiasaan inilah lahir tradisi menggigit medali di kancah Olimpiade atau pertandingan-pertandingan besar lainnya.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Ahsan/Hendra Segera Pensiun, Ini Tanda-tandanya!
Bahkan, fotografer di podium Olimpiade, pasti selalu mengingatkan sang atlet untuk berpose menggit medali.
"Menggigit medali menjadi pose yang diinginkan para fotografer," ucap David Wallechinsky, Presiden International Society of Olympics Historians, sebagaimana dilansir Sportfeat dari Kompas yang mengutip CNN.
"Para fotografer melihat pose menggigit medali adalah bidikan ikonik dan mungkin sesuatu yang menjual," kata Wallechinsky lagi.