SportFEAT.com - Kekalahan Tai Tzu Ying di final Olimpiade Tokyo 2020 memastikan tak ada satu pun pemain peringkat satu dunia dari seluruh nomor yang meraih medali emas.
Tunggal putri nomor satu dunia, Tai Tzu Ying harus dibuat gigit jari pada final Olimpiade Tokyo 2020, Sabtu (1/8/2021).
Ratu bulu tangkis dunia itu gagal menyabet medali emas setelah kalah melawan Chen Yu Fei (China) dalam pertarungan rubber game.
Bermain di Musashino Forest Plaza, Jepang, Tai Tzu Ying takluk dalam laga super alot nan sengit dengan skor 18-21, 21-19, 18-21 dalam durasi 81 menit.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Mitos Unik Ini Masih Bertahan Kalau Sampai Chen Long Juara Lagi
Kegagalan Tai Tzu Ying di final Olimpiade Tokyo 2020 begitu terasa menyesakkan sebab pada gim ketiga, ia sudah menunjukkan epic comeback luar biasa.
Dari tertingal 3-10, Tai Tzu Ying sempat mengejar hingga 12-14.
Di gim ketiga itu pula, kendali permainan sebenarnya ada pada Tai Tzu Ying. Ia yang banyak mengatur serangan.
Sayangnya, unforced error juga menyelimuti pukulan pemain 27 tahun itu.
Banyak kesalahan sendiri yang semakin menjadi lumbung poin bagi Chen Yu Fei.
Namun Chen Yu Fei pun juga menunjukkan kelasnya.
Tunggal putri peringkat dua dunia itu sabar meladeni serangan Tai Tzu Ying dan sangat bermain bersih alias jarang melakukan kesalahan sendiri.
Di lain sisi, kekalahan Tai Tzu Ying hari ini melengkapi kegagalan seluruh pemain ranking satu dunia.
Dengan kalahnya Tai, ia juga ikut menjadi 'korban' ganasnya Olimpiade Tokyo 2020 yang menjegal para pemain peringkat satu dunia untuk meraih medali emas.
Sebelumnya dari nomor ganda campuran, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong juga harus puas meraih medali perak usai kalah dari rekan senegara, Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping.
Kemudian, dari nomor tunggal putra, Kento Momota juga gagal meraih emas setelah tersingkir di penyisihan grup.
Ganda putra nomor satu dunia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan ganda putri nomor satu dunia sekaligus wakil tuan rumah, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara, juga tak bisa meraih emas di Tokyo 2020 setelah sama-sama tersisih di perempat final.
Terlepas dari itu, Tai Tzu Ying sendiri kemungkinan besar akan segera gantung raket tak lama setelah tampil di Olimpiade Tokyo 2020.
Meski gagal meraih emas, hasil ini setidaknya menjadi pencapaian terbaik Tai Tzu Ying yang sudah tampil dalam tiga edisi Olimpiade, dan bisa menjadi kenangan manis dalam menutup kariernya.
"Olimpiade ini akan menjadi turnamen mayor (besar) terakhir saya sebelum saya gantung raket," kata Tai Tzu Ying kepada BWF Badminton, sesaat sebelum Olimpiade Tokyo 2020 dimulai.
"(tetapi) Saya belum memutuskan apakah akan terus bermain setelah olimpiaade atau tidak. Saya belum mengambil keputusan tegas," kata dia lagi.
"Saya merasa bahwa saya sudah tua dan menderita lebih banyak cedera. Ini lebih tentang pemulihan saya. Saya juga lebih sering merasa sakit dan nyeri yang mengganggu."
"Padahal sebelumnya saya tidak pernah seperti ini, Saya biasanya pulih setelah beberapa saat, tetapi sekarang butuh waktu lebih lama untuk rehab," kata Tai Tzu Ying lagi.