SportFEAT.com – Pelatih ganda putri Indonesia, Eng Hian bocorkan rahasia Greysia/Apriyani tampil dominan hingga merebut medali emas Olimpiade Tokyo 2020.
Ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.
Greysia/Apriyani tampil dominan dan tak terkalahkan di sepanjang gelaran Olimpiade.
Ganda putri ranking enam dunia itu bahkan mampu menumbangkan beberapa pemain unggulan dalam perjalanan mereka merebut medali emas.
Baca Juga: Ada Pengaruh Mantan Pebulu Tangkis China di Balik Senyuman Greysia Polii
Di babak penyisihan fase grup A, Greysia/Apriyani mampu menumpaskan unggulan teratas yakni Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (Jepang), serta menyingkirkan Lee So-hee/Shin Seung-chan (Korea Selatan) yang merupakan unggulan keempat di babak semifinal.
Puncaknya, ganda putri Indonesia ini berhasil mengandaskan unggulan kedua di partai final yakni Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China).
Dibalik performa dominan Greysia/Apriyani ini tak lepas dari campur tangan sang pelatih yaitu Eng Hian.
Eng Hian sendiri mengaku bahwa Greysia/Apriyani melalui perjuangan yang berat untuk merebut medali emas Olimpiade Tokyo 2020.
Pria yang akrab disapa Didi itu menjelaskan bahwa kunci Greysia/Apriyani tampil dominan adalah mereka selalu menikmati setiap jalannya pertandingan.
“Prosesnya cukup luar biasa dari hari demi hari, terutama di Tokyo,” ucap Eng Hian dalam diskusi virtual PBSI dilansir SportFEAT.com dari Antara.
“Mereka melewati laga tanpa memikirkan hasil yang terlalu jauh. Dari awal memang prinsipnya bersyukur untuk hasil hari ini dan berdoa untuk hari besok," sambung Didi.
Lebih lanjut, Eng Hian memuji mental Greysia/Apriyani yang cukup matang menghadapi tantangan di dalam lapangan serta luar lapangan.
"Mereka bisa tetap 'enjoy' di masa sulit. Tantangan tidak hanya datang di lapangan, tapi sebelum bertanding juga sudah dihadapkan situasi menunggu hasil tes Covid-19," sambung Eng Hian.
Disisi lain, Greysia/Apriyani juga membenarkan bahwa mereka memang mencoba untuk menikmati setiap laga di Olimpiade Tokyo 2020.
Dengan pengalaman Greysia Polii yang sudah mentas tiga kali di Olimpiade, ia tak mengalami ketegangan dan juga stress.
Bahkan pada malam sebelum partai final, Greysia mengaku bisa tidur nyenyak hingga 10 jam.
"Biasanya sebelum bertanding tidurnya lima sampai tujuh jam paling lama,” tutur Greysia Polii
“Pas final kemarin sampai 10 jam. Kalau menurut cerita senior, pasti banyak tekanan dan stres. Tapi saya justru bisa tidur dan makan enak seperti biasa," lanjut Greysia.
Sedangkan Apriyani Rahayu yang baru debut di Olimpiade ini juga mampu mengatasi ketegangan di sepanjang turnamen.
"Saya memang dari awal tidak mau memikirkan itu (final), karena nanti bisa berpengaruh di lapangan. Tidak terpikir juga bisa dapat emas.”
“Saya fokusnya mengikuti setiap pertandingan, tidak mau terlalu jauh. Akhirnya makan dan tidur pun enak, tidak ada stres," pungkasnya.