Find Us On Social Media :

Ambyar di Olimpiade Tokyo 2020, Lee Chong Wei 2.0 Langsung Bidik 2 Turnamen Ini

Pebulu tangkis tunggal putra Malaysia, Lee Zii Jia, pada semifinal All England Open 2021 di Utilita Arena Birmingham, Inggris, Sabtu (20/3/2021).

SportFEAT.COM - Pebulu tangkis tunggal putra Malaysia Lee Zii Jia langsung mengalihkan fokus ke dua turnamen ini usai gagal total di Olimpiade Tokyo 2020.

Lee Zii Jia menuai hasil kurang memuaskan saat bertanding di Olimpiade Tokyo 2020.

Pebulu tangkis terbaik Malaysia itu sejatinya mampu lolos dari babak penyisihan grup.

Akan tetapi, perjalanannya untuk meraih medali emas terhenti di babak 16 besar.

Lee Zii Jia dipaksa menyerah dari tangan juara bertahan Chen Long melalui dua gim langsung.

 Baca Juga: Eng Hian Bocorkan Rahasia Greysia/Apriyani Tampil Dominan hingga Raih Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020

Kekalahan tersebut sekaligus membuat pewaris Lee Chong Wei itu pulang lebih awal di kesempatan perdana mentas di kancah Olimpiade.

Meski gagal total di Olimpiade Tokyo 2020, Lee Zii Jia ogah terpuruk lebih lama.

Pemain berusia 23 tahun itu langsung mengalihkan fokus pada dua turnamen besar yang sudah menunggu, Piala Sudirman dan Piala Thomas.

"Kami harus menjalani karantina sejak kembali dari Jepang. Bahkan jika raket sedang berlibur, saya tidak tahu bagaimana cara memegangnya," kata Lee Zii Jia, dikutip Sportfeat dari Stadium Astro.

“Saya sadar kita hanya punya waktu sebulan untuk mempersiapkan Piala Sudirman dan Piala Thomas. Kami juga akan menghadapi tujuh turnamen berturut-turut setelah ini."

Oleh karena itu, tunggal putra nomor satu Negeri Jiran tersebut menegaskan langsung berlatih keras.

Baca Juga: Sang Pelatih Mulai Buka-bukaan! Sudah Siapkan Pengganti Greysia Polii, Ini Kriterianya

"Walaupun libur, rasanya tidak ingin pergi. Waktu sudah hampir habis untuk melakukan persiapan jadi saya akan fokus kembali berlatih (setelah karantina)," ujar Lee Zii Jia.

Disinggung mengenai target selanjutnya, pemain kelahiran Kedah itu berhasrat bisa memenangi Kejuaraan Dunia yang digelar akhir tahun mendatang.

"Semua pemain bermimpi menjadi juara dunia. Cara bereaksi dan mengendalikan situasi sangat penting sangat penting bagi saya," pungkas Lee Zii Jia.

Sementara, sang pelatih Hendrawan meyakini bahwa anak asuhnya itu telah berkembang secara permainan meski gagal di Olimpiade Tokyo 2020.

"Dia naik turun. Kalah di Thailand, menang di All England dan kesenjangan kekalahan dan kemenangan sangat besar. Inilah yang kami pelatih lakukan untuk menutup celah itu," tutur Hendrawan, dikutip dari Harian Metro.

“Jika Zii Jia bisa mempersempit celah itu, itu tandanya dia sudah dewasa tapi dia butuh lebih banyak waktu. Saya selalu mengingatkan dia jika dia punya masalah dia perlu belajar untuk mengatasinya karena itu penting.

"Ini karena masih banyak turnamen besar yang akan dia hadapi setelah ini," tutup mantan tunggal putra andalan Indonesia tersebut.