SportFEAT.com - Marc Marquez merasa tidak bersalah atas insiden kontak berat dengan Aleix Espargaro di MotoGP Styria 2021. Menurutnya itu bagian dari balapan.
Di MotoGP Styria 2021, terjadi insiden yang melibatkan Marc Marquez dan Aleix Espargaro di awal balapan.
Marc Marquez melakukan kontak berat dengan Aleix Espargaro di tikungan 1 Sirkuit Red Bull Ring, Austria sebelum bendera merah (red flag) dikibarkan.
Setelah balapan dimulai ulang, Marquez rupanya kembali melakukan kesalahan yang sama.
Baca Juga: KABAR DUKA - Ayah Pebulu Tangkis Ganda Putra Indonesia Mohammad Ahsan Meninggal Dunia
Dari dua kesalahan Marc Marquez itu, Aleix Espargaro sampai melebar.
Pada insiden kontak kedua, Espargaro bahkan harus melorot ke posisi ke-16, sebelum akhirnya menyerah dari balapan karena motornya bermasalah.
Aleix Espargaro benar-benar dibuat marah oleh Marc Marquez.
Sebelum berhenti balapan, ia sempat menyusul pembalap Repsol Honda itu dan meneriakinya sambil menunjukkan gesture marah.
Sesampainya di pit lane, pembalap Aprilia itu juga masih terlihat emosi.
Ia tampak marah kepada Race Stewards yang tidak memberikan hukuman penalti atas tindakan Marquez.
Baca Juga: Raul Fernandez Merapat ke KTM Tech 3 untuk MotoGP 2022 Gara-gara Bos Petronas Yamaha SRT?
Emotions running high! ????@AleixEspargaro remonstrates with @marcmarquez93 after contact between the pair at Turn 1! ????#StyrianGP ???? pic.twitter.com/Ec2SNNMcJj
— MotoGP™???? (@MotoGP) August 8, 2021
Marc Marquez sendiri sudah mendengar keluhan Espargaro. Namun ia hanya mau mengakui satu kesalahannya dari dua insiden.
Marquez merasa kontak tersebut bukan sepenuhnya salah dia, dan murni karena hal yang tidak disengaja.
"Kami tahu Aleix (sudah protes). Jika saya harus mengeluhkan semua kontak yang terjadi, apa yang bisa saya lakukan?" ujar Marc Marquez dikutip Sportfeat dari Autosport.
Baca Juga: Valentino Rossi Blak-blakan usai Lakoni Perlombaan Gila di Ajang MotoGP Styria 2021
Marquez justru mengungkit kejadian serupa yang situasinya berbalik. Ia sempat nyaris disenggol Aleix Espargaro pada seri GP Belanda di sirkuit Assen.
"Di Belanda, dia menyenggol saya di chicane terakhir dan saya hampir terjatuh. Tapi saya tidak pernah mengeluhkannya," kata Marquez.
"Di sini kemarin, pada sesi pertama (sebelum red flag) saya juga ada kontak berat dengan Joan Mir yang mencoba menyalip saya. Dia menyenggeol saya, dan saya tidak memprotesnya," kata dia lagi.
Juara Dunia delapan kali itu merasa bahwa insiden seperti itu sudah bagian dari balapan di MotoGP. Dia merasa Espargaro seharusnya tidak terlalu berlebihan menanggapi hal tersebut.
"Maksud saya, ini balapan. Saya selalu mencoba berbicara jujur. Di sesi pertama, jika ada yang disalahkan, itu benar salah saya menyebabkan dia melebar," ujar Marquez.
Baca Juga: Update Klasemen MotoGP 2021 - Fabio Quartararo Semakin Kokoh di Puncak, Debutan Ganas Ducati Melesat
"Dan saya masuk ke jalur balapnya karena di tikungan itu jika Anda ragu, mudah bagi pembalap lain melakukannya dan datang serta membuat banyak posisi."
"Jadi saya masuk ke situ, tetapi tidak berharap kontak itu terjadi. Tetapi insiden yang kedua, itu adalah kesalahannya. Saya memulai balapan lebih baik darinya, saya berada di posisi yang bagus. Tapi dia yang melepas rem dan masuk. Tapi ada Quartararo di dalam dan jadilah kami kontak lagi," tegas Marquez.
Terlepas dari itu, imej sebagai pembalap yang agresif memang sudah melekat di dalam diri Marc Marquez, yang terkadang bisa membahayakan pembalap lain dan dirinya sendiri.
Baca Juga: Kasus Umpatan Kasar Ganda Putri China Makin Memanas, Begini Respons BWF
"Sudahlah saya tidak mau menyalah-nyalahkan dia. Marc ya Marc. Dia menyalip seperti itu sudah biasa, itu terjadi dalam 10 tahun terakhir ini," ucap Aleix Espargaro.
"Yang saya sesalkan adalah Race Stewards tidak menghukumnya. Entahlah, mungkin mereka pada lihat penutupan Olimpiade Tokyo 2020," ujar Espargaro kesal.
Namun lebih dari itu, Marquez telah mengakui kesalahannya, meski hanya satu dari insiden tersebut di atas.
Di MotoGP Stryia 2021, Marc Marquez belum bisa menaklukkan Red Bull Ring. Ia harus puas finis di posisi ke-8. Ia belum pernah menang di sirkuit tersebut sepanjang kariernya.